Zetizen.com – Bulan Februari 2016, nampaknya bakal dicatat sebagai salah satu bulan paling penting dalam sejarah sains berkat ditemukannya gelombang gravitasi untuk pertama kalinya. Penemuan tersebut membuka begitu banyak pemahaman baru tentang alam semesta sekaligus jadi pembuktian teori sains paling terkenal yang dirumuskan oleh Albert Einstein. Well, sebelum bulan Februari ninggalin kita lebih jauh, yuk review sedikit soal penemuan bersejarah tersebut. (bs/msh/giv)
Foto: Albert Einstein (dailymail)
Seratus tahun yang lalu tepatnya pada bulan November 1915, Einstein menggagas teori relativitas umum, yakni teori yang memprediksi bagaimana kosmos bekerja. Dalam teorinya, Einstein memprediksi eksistensi gelombang grativasi yang merupakan distorsi alami pada bentangan ruang dan waktu akibat keberadaan objek eksotis seperi lubang hitam dan bintang Neutron.
And guess what? Pada 11 Februari 2016 lalu atau 100 tahun lebih 2 bulan kemudian, keberadaan gelombang gravitasi tersebut berhasil di deteksi untuk pertama kalinya! Yeay! Penemuan itu sekaligus jadi bukti bahwa Einstein telah berhasil menerka bagaimana alam semesta ini terbentuk jauh sebelum orang bahkan teknologi mampu membuktikannya. Kayaknya, julukan sebagai orang terpintar sepanjang sejarah emang nggak salah disematkan buat ilmuwan yang satu itu, Ya?
Ditemukan Tepat Setelah Perbaikan Instrumen
Foto: Grafik gelombang gravitasi yang terdeteksi LIGO (discoverynews)
Uniknya, penemuan tersebut seolah dibantu oleh begitu banyak keberuntungan. Soalnya, instrument Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) yang digunakan sebagai detektor baru saja selesai di-upgrade dan di nyalakan kembali dua hari sebelumnya loh. Yep, 2 hari berbanding puluhan tahun usaha pencarian yang telah dilakukan itu rasanya benar benar singkat!
Menurut National Science Foundation (NSF) sebagai operator LIGO, gelombang gravitasi itu terdeteksi sebagai lonjakan sinyal yang diterjemahkan kedalam cuitan (chirping) pada detektor yang terjadi di dua tempat sekaligus yakni pada LIGO yang berlokasi di Washington dan Louisiana.
Foto: Ilustrasi dua blackhole yang bergabung (telegraph.uk)
Para ilmuwan berhasil mengalisis data gelombang gravitasi secara mendalam dan menemukan sumbernya. Fenomena itu ternyata disebabkan bergabungnya dua lubang hitam supermasif yang berjarak 1,3 milyar tahun cahaya di wilayah langit selatan. “lubang hitam yang bertabrakan menciptakan badai kuat di bentangan ruang dan waktu semesta,” Ujar Kip Throne, Fisikawan asal Caltech, Amerika Serikat. Seperti dikutip Discovery News.
Jadinya, nggak cuma dirayakan karena berhasil membuktikan keberadaan gelombang gravitasi, penemuan ini juga membuka begitu banyak pemahaman baru tentang keberadaan dan sifat dari lubang hitam.
Foto: Advanced LIGO (caltech)
Keberhasilan LIGO mendeteksi gelombang gravitasi memicu euforia ilmuwan diseluruh dunia. Nggak heran berbagai proyek detektor serupa yang lebih canggih pun mulai dibangun diseluruh dunia. Tercatat Jepang dan Eropa mulai membangun pusat pengamatan mereka sendiri. Bahkan sistem LIGO pun juga dikembangkan menjadi Advanced LIGO yang 3x lebih sensitif.
“Sejauh ini, gelombang gravitasi adalah salah satu penemuan sains yang paling powerful selain big bang,” ujar Kip Thorne lagi seperti dilansir Science. Nah, sekarang kamu makin ngerti kan kenapa penemuan ini jadi begitu booming dan ditunggu tunggu.