Are You a Zetizen?
Show Menu

Sering Dianggap Sama, Ini Loh 4 Beda Startup dan Bisnis Biasa

Bogiva Mirdyanto Bogiva Mirdyanto 27 Jul 2017
Sering Dianggap Sama, Ini Loh 4 Beda Startup dan Bisnis Biasa

 

Zetizen.com - Tahu nggak sih, meski saat ini Indonesia masih berada di peringkat 90 Global Entrepreneurship Index, ternyata kita justru duduk di peringkat tiga dalam daftar negara dengan startup terbanyak versi startupranking.com.

Itu berarti, iklim startup di Indonesia emang udah berkembang sangat pesat dikalangan anak mudanya. terbukti dengan banyaknya nama-nama perusahaan baru yang entah gimana caranya tiba-tiba udah jadi kebutuhan yang nggak bisa lepas dari keseharian kita. 

But wait, apa sih sebenernya startup itu? Kenapa meski kita punya banyak, index entrepreneurship kita masih rendah? Emang beda ya startup sama Bisnis kecil atau Bisnis rintisan? Well, jawabannya iya! Startup masih sering dianggap sama dengan small business. Padahal keduanya ternyata punya perbedaan loh.

 

(foto: pinterest)

Beda Mindset dan Tujuan

Pernah nggak suatu hari kamu bangun dan tiba-tiba dapat ide cemerlang yang menurutmu bisa mengubah dunia? 

Nah, startup adalah perusahaan yang dibuat berdasarkan inspirasi kayak gitu dari sang founder. menurut pakar startup Silicon Valley, Steve Blank, startup adalah sebuah perusahaan yang dibuat dengan tujuan untuk berkembang menjadi sangat besar dan bisa jadi pemimpin di Industri.

Ini berarti, sebuah startup harus progresif dan punya berbagai inovasi buat mengalahkan pesaing-pesaing dari perusahaan besar yang udah ada.

Sementara small business alias usaha kecil adalah usaha yang profitable namun skalanya kecil dan nggak bermaksud untuk jadi dominan dalam industri, apalagi menyaingi perusahaan besar lainnya.

 

Ibarat menanam pohon, pada awalnya startup cuma akan menyedot sumber daya dan nggak menghasilkan apa-apa. (foto: pinterest)

Beda Cara Pendanaannya

Kalau Bisnis kecil berjalan dengan mengandalkan profit atau keuntungan dari hasil usahanya, maka startup nggak begitu. Kebanyakan startup malah hampir selalu merugi di masa-masa awal pendiriannya.

Ini membuat sebuah startup biasanya didanai secara besar-besaran oleh Venture Capitalist, atau perusahaan pemodal. Modalnya pun biasanya berjumlah sangat besar. Contohnya Go-Jek yang baru aja mendapat pendanaan baru sebesar 1.2 milyar dolar. Atau online marketplace Tokopedia yang juga dapat suntikan dana 500 juta dolar. 

Semua uang itu membuat perusahaan yang umurnya baru beberapa tahun ini udah berharga milyaran dolar. Nah, ini contoh dari sebuah startup yang dibuat untuk segera melejit jadi perusahaan besar. Bukan kayak usaha kecil yang pertumbuhannya lambat.

 

Masih inget rasanya pergi kemana-mana tanpa mengandalkan Go-Jek, Grab, atau Uber? (foto:rideshareunited)

Startup Membuat Penggunanya Jadi Butuh Keberadaan Mereka

Karena dibuat untuk menjadi leader dalam industri, sebuah startup jelas membutuhkan user base yang besar dan setia sama produk mereka. Makanya nggak jarang sebuah startup melakukan promosi besar-besaran untuk memanjakan para user dan konsumer mereka. 

Nah, inilah gunanya pendanaan besar-besaran kayak tadi. 

Misalnya Go-Jek, Uber, atau aplikasi sejenis lainnya. Dengan modal milyaran dolar, mereka bisa memberikan pelayanan murah pada pelanggan, dengan tetap memberi bayaran tinggi pada driver nya. Ini yang bikin banyak banget diskon, bahkan kupon gratis yang bisa kamu dapat di aplikasi kayak gini. Sementara bayaran drivernya? disubsidi dari investasi milyaran dolar tadi.

Nah, dengan cara ini, nama dan brand para startup akan cepat dikenal dan melekat dalam kehidupan sehari-hari penggunanya.

 

Startup Itu Sifatnya Sementara

Menurut Steve Blank, sebuah startup sebenarnya berfungsi untuk menciptakan dan mencari model Bisnis baru dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.

Nah, setelah ketemu, startup harus bubar dan menciptakan sebuah usaha baru yang udah siap mengeksekusi model Bisnis yang udah ditemukan tadi. Dengan begitu, semua profit, pengeluaran, rugi, dan segala hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan udah bisa dikalkulasi dan langsung dijalankan dengan tepat.

Contohnya, uber yang udah nggak lagi dianggap sebagai startup di Amerika Serikat. Sebab, pendapatannya udah stabil dan dia udah mendapatkan model Bisnis yang tepat.

 

Nah, jadi, next time, kamu punya ide usaha, kamu bisa tau apakah startup, atau usaha kecil yang mau kamu bangun.

 

Editor: Bogiva

 

 

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article