Are You a Zetizen?
Show Menu

Gak Cuman Positif, Tapi Wajib Men-influence Lingkungan Sekitar

Afrieza Zaqi Afrieza Zaqi 27 Sep 2017
Gak Cuman Positif, Tapi Wajib Men-influence Lingkungan Sekitar

Zetizen.com – Hari kedua Zetizen Summit menjadi hari yang paling mendebarkan bagi para peserta. Pasalnya, Selasa (26/9) merupakan tahap final interview para alpha zetizen 2017 dan menjadi penentu langkah mereka menuju ke New Zealand. Seperti apa sih presentasi mereka?

Pada penjurian kali ini, terdapat tiga orang juri yang siap menanti presentasi mereka. diantaranya adalah Indrianingtyas, Supervisor Zetizen Jawapos, Karmela Christy selaku manager Education New Zealand serta Toetik Septriasih, S.Psi selaki juri psikolog.

”Kita mencari aksi yang bener-bener original, berdampak positif pada orang banyak dan konsisten. Sehingga, setelah mereka pulang dari New Zealand, mereka dapat mengambil hal-hal positif dari sana dan men-influence orang-orang untuk membuat better community,” ujar Indrianingtyas.

Ni Putu Dhanan, salah satu alpha zetizen dari Bali ketika mempresentasikan aksinya (foto: Rifqi/Zetizen Team)

Pada presentasi pertama, Ni Putu Dhanan Kumaradewi, alpha zetizen Provinsi Bali membuka sesi penjurian dengan aksi positifnya berupa Gianyar Children bersama forum anak daerah. Pada aksi tersebut, Ni Putu Dhanan Kumaradewi memaparkan bahwa ia sangat prihatin dengan kurang terpenuhinya hak-hak anak di lingkungannya.

 “Kasus Pedofillia, pembullian, dan beberapa kasus hak anak yang tak terpenuhi membuat hati saya teriris. Oleh karena itu saya ingin melakukan edukasi tentang hak-hak anak, cara melapor, dan menangani melalui instansi terkait dan psikolog,” ujarnya.

Ada juga nih aksi positif yang nggak kalah dengan Ni Putu Dhanan Kumaradewi. Raka Nurmujahid, salah satu alpha zetizen dari Provinsi Jawa Tengah ini memiliki aksi positif berupa mensosialisasikan bahasa isyarat untuk orang tuli. Menariknya lagi, Raka merupakan peserta yang tuli loh. aksi positifnya pun mejadi hal yang sangat luar biasa dengan sebuah kekurangan yang ada di dalam dirinya.

“ Bahasa Isyarat adlaah Hak seorang penderita tuli. Jadi, bahasa ini wajib ada di setiap komunikasi antara seseorang dengan penderita tuli. Saya ingin sekali semua orang bisa menggunakan bahasa isyarat agar dapat berbicara dengan kami (penderita tuli, Red),” ujar Raka melalui bahasa isyarat.

Nah, setelah melalui tahap final interview, nantinya hanya akan ada satu alpha zetizen of the Years 2017 dari tiap provinsi. Pengumumannya akan dilakukan pada tanggal 27 September 2017. So, stay tune di Zetizen.com for more info about Zetizen Summit ya guys!

RELATED ARTICLES

Please read the following article