Are You a Zetizen?
Show Menu

Terbang Ke Mars dalam 3 Hari

Zetizen Zetizen 26 Feb 2016
Terbang Ke Mars dalam 3 Hari

 

Zetizen.com – Seorang ilmuwan NASA, Philip Lubin, mengemukakan bahwa dengan teknologi yang sedang ditelitinya, manusia mampu mengirim pesawat tak berawak sampai ke Mars hanya dalam 3 Hari. Pernyataan yang disampaikannya lewat Video for NASA 360 pada 11 Februari tersebut sontak mengundang begitu banyak perhatian para ilmuwan hingga space enthusiast di seluruh dunia.

 

 

What? 3 hari? Yep! You heard it right. Teknologi berbasis photonic sail tersebut diklaim mampu mendorong sebuah pesawat luar angkasa hingga lebih dari 30% kecepatan cahaya atau sekitar 100.000 km/ detik. 3 hari tentu sangat cepat jika dibandingkan kemampuan roket konvensional terkuat, SLS (Space Launch System) yang membutuhkan paling cepat 5 bulan untuk mencapai sang planet merah.

Kemampuan yang tergolong luar biasa itu pun ternyata disebut telah dapat dibangun menggunakan teknologi yang ada saat ini. Seperti namanya, Photonic Sail, merupakan sistem pendorong eksperimental yang memanfaatkan dorongan dari partikel partikel cahaya (photon) untuk mendorong pesawat luar angkasa.

Prinsip kerjanya pun sebenarnya sederhana. Mirip seperti kapal layar yang memanfaatkan angin yang mendorong layar untuk bergerak, pesawat luar angkasa yang digerakan okeh sistem ini juga akan memanfaatkan sebuah layar dan dorongan ‘angin’. Bedanya, layar dari pesawat luar angkasa ini memiliki bahan reflektif khusus dan membentang selebar beberapa kilometer.

Nah, layar yang ukurannya cukup buat menutupi satu kecamatan ini nantinya akan mengangkap gelombang foton yang dipancarkan oleh laser superkuat dari bumi dan Voila! Pesawat pun akan mulai bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. “Sistem ini dapat mengantarkan wahana robotik berbobot hingga 100kg hanya dalam beberapa hari ke Mars,” Ujar lubin di videonya tersebut.

Sayang, meskipun terdengar menjanjikan, sistem ini tetap masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut sebelum siap beroperasi. (bs/dhs/giv)

Foto ilustrasi oleh: Adrian Mann 

 

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article