Are You a Zetizen?
Show Menu

ADNAN GUNTUR, Jatuh Cinta Pada Seni Dan Sastra

Narendra Mg Narendra Mg 27 Jan 2022
ADNAN GUNTUR,  Jatuh Cinta Pada Seni  Dan Sastra

SEBUAH kompetisi bisa menjadi ajang untuk men-challenge diri agar terus berkembang. Dengan mengikuti perlombaan, kamu dapat mengetahui sejauh mana kemampuanmu. Itu pula yang mendorong Adnan Guntur, yang baru saja menyelesaikan studinya di Universitas Airlangga,,aktif berkompetisi. Khususnya di bidang kesenian dan sastra.

Pemuda asal Banten itu mengawali kiprahnya di dunia peran dan karawitan. Dia mulai mendalami bidang Sastra ketika diterima menjadi mahasiswa bahasa dan Sastra Indonesia. ’’Ketika kuliah, ada suatu acara di mana kita mengekspresikan diri dengan membaca puisi. Dari situlah, aku mulai aktif di dunia Sastra hingga saat ini,’’ ungkap Adnan, sapaan akrabnya.

Selama masa perkuliahan, Adnan berhasil menorehkan banyak prestasi. Bukan cuman langganan menjuarai lomba baca dan cipta puisi. Mantan ketua BEM fakultas ilmu budaya itu juga menjadi sutradara di beberapa pementasan. Di antaranya, BASWARA 2017, pementasan studi 2018, pentas LAB 2018, serta Festival seni Sastra Pertunjukan Avantgarde 2019.

Tentu, untuk mencapai berbagai prestasi itu, dia giat berlatih dan nggak menyia-nyiakan kesempatan yang datang. ’’Setiap semester, aku selalu bikin target apa saja yang harus aku capai, mulai jumlah kompetisi, memenangkannya, ikut kegiatan lain, hingga menghasilkan karya. Sudah aku target,’’ tutur Adnan. Bagi Adnan, selama itu menyenangkan dan berdampak positif pasti akan dilakukannya.

Konsistensi menjadi salah satu tantangan berat yang harus dihadapi. ’’Ada fase di mana kita sedang kering. Seperti masa pandemi ini yang memaksaku memutar otak agar tetap eksis,” jelasnya. Kini dia tengah disibukkan kegiatan di Bengkel Muda Surabaya, teater Gapus Surabaya sebagai penanggung jawab, co-founder Wara Wara Project, dan co-founder Arek Institute. Apa yang ditekuninya tersebut adalah sebuah keinginan untuk terus berkembang dan konsisten dalam berkarya.

Adnan memang aktif berkegiatan sejak kuliah. Baik di organisasi maupun pengembangan diri. Dia bahkan menjadi wisudawan berprestasi fakultas ilmu budaya periode September 2021, lho! ’’Dari semester I, aku memang sudah ikut lebih dari empat kegiatan. Tapi, nggak keteteran karena aku sendiri sudah berkomitmen untuk melakukan yang terbaik,’’ jelasnya.

Menurut Adnan, prestasi hanyalah sebuah bonus. Yang terpenting adalah prosesnya. Perjalanan itu yang membentuk dirinya hingga di titik ini. ’’Pasti, ke depannya aku ingin terus berkarya dan lebih berkembang. Di 2022 ini, ada beberapa karya yang telah muncul dan akan terus bermunculan,’’ tandas Adnan. Sampurasun! (elv/c12/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article