Are You a Zetizen?
Show Menu

Panama Papers, Kebocoran Data Keuangan Terbesar dalam Sejarah

Zetizen Zetizen 07 Apr 2016
Panama Papers, Kebocoran Data Keuangan Terbesar dalam Sejarah

 

Zetizen.com - Sejak hari Minggu kemarin, dunia sedang ramai membicarakan panama Papers. Apa sih panama papers itu sebenernya? Bencana kah? Atau serangan teror? Jawabannya, bukan!

Panama papers adalah sebutan bagi 11,5 juta dokumen rahasia yang baru saja bocor dari sebuah perusahaan hukum dan keuangan besar dunia, Mossack Fonseca. dokumen tersebut berisi data lengkap dari 214.000 perusahaan besar dunia, termasuk data keuangan orang orang penting di dalamnya. Disebut sebagai panama Papers, karena semua data berasal dari perusahaan Mossack Fonseca yang berlokasi di Panama, salah satu wilayah yang termasuk bebas pajak.

Lalu, kenapa jadi heboh?

Well, kehebohan panama papers muncul selain karena statusnya sebagai bocoran data terbesar dalam sejarah, dokumen tersebut juga mengandung banyak bukti transaksi mencurigakan dari berbagai orang super kaya dunia.

Dalam rekaman datanya, panama papers mengungkap bahwa banyak orang super kaya dunia ternyata memanfaatkan mekanisme dunia offshore companies, untuk menghindari pajak. Offshore companies sendiri merupakan sebutan buat anak perusahaan yang sengaja didirikan sebagai kepanjangan tangan perusahaan utama.

Memang sih, proses tersebut sebenarnya legal. Namun, masalahnya ketika perusahaan semacam ini didirikan di wilayah bebas pajak, pemilik perusahaan bisa memanfaatkan mekanisme keuangan tertentu buat menghindari pembayaran pajak. Dalam jumlah besar, hal itu jelas jadi merugikan buat Negara tempat para pengusaha tersebut berada.

Nggak heran kalau bocornya panama papers bikin banyak institusi hukum dunia langsung bergerak buat menganalisa nama nama yang ada didalamnya.

Data leak Terbesar Dalam Sejarah

Kebocoran dokumen ini sendiri berawal saat sebuah sumber tak dikenal menghubungi salah satu surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung untuk melaporkan data data tersebut. Nah, setelah diterima, data tersebut langsung diserahkan ke Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ).

Dokumen tersebut kemudian disebarkan ke seluruh dunia untuk dipelajari lebih lanjut. Dalam kurun waktu dua hari, panama papers sudah dianalisis oleh sekitar 400 wartawan investigasi dari 107 organisasi media di lebih dari 80 negara. Dari situ, laporan pertama beserta 149 berkas dokumennya diterbitkan pada tanggal 3 April 2016. Sementara, daftar lengkap perusahaan yang terlibat juga disebut akan dirilis pada awal Mei 2016 mendatang.

Seret Banyak Nama Selebriti Dunia

Kehebohan panama papers Sendiri nggak lepas dari banyaknya nama orang penting dan tokoh masyarakat dunia yang ternyata ada di daftar tersebut. Mulai dari pejabat besar seperti presiden Rusia, Vladimir Putin, bintang sepak bola dunia Lionel Messi hingga aktor kenamaan Jackie Chan tercatat sebagai beberapa nama besar yang muncul dalam daftar panama Papers.

Dalam catatannya, Vladimir Putin diketahui memiliki aset sebesar dua milyar dolar Amerika yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan. Melalui jasa Mossack Fonseca, assetnya tersebut diolah lewat perusahaan asing di wilayah bebas pajak.

Sementara bintang klub Barcelona, Lionel Messi diduga memiliki sebuah perusahaan di panama bernama Mega Star Enterprises Inc. yang dikelola bersama sang ayah, Jorge Messi. Perusahaan ini menambah daftar perusahaan milik Messi yang sedang diselidiki di pemerintah Spanyol atas tuduhan penggelapan pajak.

Bahkan, bukan Cuma Messi, tercatat ada 20 pesepak bola dari Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United yang juga menggunakan jasa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yurisdiksi bebas pajak. Bahkan, mantan Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini pun diduga menggunakan Mossack Fonseca ketika mendirikan perusahaannya di panama pada tahun 2007.

Menanggapi kejadian ini, pihak Mossack Fonseca mengeluarkan pernyataan resmi yang menyayangkan tuduhan tersebut karena dianggap merusak reputasinya. Ramon Fonseca, founder Mossack Fonseca mengatakan bahwa bocoran rahasia tersebut tidak benar, tidak akurat, dan beberapa kondisi yang disebutkan oleh ICIJ tidak pernah terhubung dengan para klien yang ditanganinya. (dailymail/USAtoday/theguardian/BBC/ABCNews/ICIJ/dhs/giv)

RELATED ARTICLES

Please read the following article