Zetizen.com- Orang jepang terkenal disiplin, termasuk dalam hal mengantre. Di sana, kamu bakal terkagum melihat antrean panjang dalam satu baris yang begitu rapi. Beda dengan di Indonesia, yang biasanya bakal kacau dan rebutan kalau antreannya sudah panjang. Tapi kedisiplinan orang jepang nggak lahir secara instan loh, melainkan karena dibentuk dan dibiasakan. Here are what they came from (fhr/sam)

Pendidikan Sejak Dini

Selama masa pendidikan dasar, yang ditekankan di jepang bukan lah berapa nilai matematika kamu. Melainkan seberapa jujur dan disiplin kamu. Artinya, pendidikan ditujukan untuk membangun kepribadian dan moral, bukan sekedar mencari nilai.

Dengan menekankan pada kepribadian, siswa akan lebih mengutamakan kejujuran dan ogah berbuat curang, guys. Sayangya, di Indonesia nilai masih jadi hal utama sehingga siswa menghalalkan segala cara seperti menyontek. Imbasnya mindset itu tertanam hingga dewasa seperti banyaknya pejabat yang korupsi.

Budaya Malu

Orang jepang juga terkenal dengan budaya malunya. Bahkan sering terjadi kasus bunuh diri (harakiri) karena nggak kuat menahan malu. Tapi positifnya, orang jepang selalu menjaga harga dirinya baik-baik. Kasar dalam mengantri menunjukkan perilaku yang kurang beradab. Budaya malu ini juga membuat orang jepang hidup saling menghormati.

Warisan Nenek Moyang

Di Jepang, ada prinsip turun-temurun yang disebut ‘konfusianisme’. Prinsip ini menekankan pada etika kekeluargaan masyarakat Jepang. Prinsip ini juga mendorong untuk rajin bekerja dan datang on time. Sehingga, prinsip konfusianisme juga menjadi faktor yang membuat orang jepang disiplin dalam mengantri.

Indonesia juga punya kok nilai budaya warisan leluhur yang mengajarkan tentang sopan santun. Sayangnya, praktik nilai-nilai itu luntur seiring berkembangnya zaman. Kalau kamu gimana hayoo? Treat others like you want to be treated. Dengan menghormati orang lain, orang lain juga akan menghormatimu, guys! (fhr/sam)