Are You a Zetizen?
Show Menu

Gaya Hidup Anak Desain dan Seni

Zetizen Zetizen 10 Mar 2016
Gaya Hidup Anak Desain dan Seni

Zetizen.com - “Gampang banget kuliah kamu cuma gambar-gambar terus”. Weits, kalimat ini kayaknya udah nempel banget nih sama anak jurusan desain. Bayangan kuliah yang gampang dan menyenangkan menjadi alasan kenapa banyak orang memilih jurusan ini. Kenyataannya ? Yuk simak curhat anak desain dan seni tentang gaya hidup mereka! (ivm/als/ris/fer/c14/wka)

 

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, MULTIMEDIA/DIGITAL

Bidang Aplikatif

’’Sempat ngerasa lelah pada semester awal karena disuruh belajar semua dasar desain. Mulai color theory, sculpting, painting, tipografi, shape and form analysis (biasanya disebut nirmana), hingga gambar teknik. Tapi, sekarang aku mulai enjoy karena udah mulai dapat orderan desain (logo, poster, packaging dll) kecil-kecilan meski belum lulus.’’

Tugas Kuliahnya

’’Tugas kuliahku saat semester VI ini terdiri atas bikin motion graphic (animasi) dan TV commercial untuk belajar buat creative brief dalam menggali konsep. Dulu ada juga tugas bikin poster, layout majalah, sampai logo dan visual branding dari brand tertentu. Nah, nggak enaknya, semua tugas itu nggak bisa dikerjain kebut semalam lantaran karya yang dibuat harus bermakna dan orisinal. Belum lagi, uang jajan ludes buat beli ini-itu dan nge-print. Hehe.’’

Hervina Ayuni Putri, mahasiswi DKV Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta

 

DESAIN PRODUK

Pelajari Berbagai Macam Produk

’’Pada dasarnya, ada empat co­re desain yang dipelajari di sini. Masing-masing berjumlah 6 SKS. Pertama, ada produk styling dan produk appliance. Jadi, kami bakalan membuat prototipe radio, alat perkakas, maupun kitchenware. Ada juga tugas bikin prototipe furnitur. Yang paling susah nih, produk transportasi. Kami bakalan bikin rancangan desain untuk mobil, kereta api, hingga monorel. Nah, produk itu harus aplikatif. Jadi, selain menggambar, kami harus memperhitungkan semua. Harus paham fisika, matematika, dan material juga nih.’’

Begadang di Studio

’’Begadang? Wah, hampir tiap malam kali ya. Apalagi kalau udah mendekati akhir semester. Tugas beres hampir subuh dan setelah itu kami langsung kuliah. Belum lagi praktikum kayak bikin kursi, radio, dan lain-lain. Nah, proyek itu kadang kami kerjakan di studio di kampus.’’

Dzai Dzul Zakaria, mahasiswa Desain Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

 

SENI MURNI

Nggak Mesti Berbakat Menggambar

’’Masuk jurusan seni nggak harus nyeni banget kok. So, kalian yang ingin mengambil jurusan itu nggak usah khawatir. Sebab, bagi kalian pencinta seni lukis, kuliah itu sangat menyenangkan. Yah, meski kita juga harus belajar teori dan makna seni yang agak ngebosenin hehe. Tapi, dari situ, kami jadi peka dan punya taste seni yang bagus buat mendukung karya dan tugas kami.’’

Ada Pameran Tiap Semester

’’Di jurusan seni murni lukis, kalian bakal diajarkan berbagai praktik. Mulai praktik belajar tentang dasar seni lukis semacam gambar bentuk, desain elementer, atau nirmana, trimatra, ilustrasi, anatomi, sketsa, hingga seni lukis itu sendiri. Aku lumayan sering nggak tidur atau begadang karena ide yang nggak muncul-muncul dan tugas revisi hehe. Nah, yang paling seru, di akhir masa kuliah, pasti ada pameran karya kami sendiri. Nah, seluruh kampus disulap seperti galeri seni.’’

Andi Ryan. mahasiswa Seni Murni Lukis Institut Seni Indonesia Jogjakarta

 

ARSITEKTUR DAN DESAIN INTERIOR

Sibuk di Studio

’’Emang mindset orang kuliah di arsitektur itu berat dan bisa buat kita sering begadang untuk ngerjain tugas yang menumpuk. Emang sih dulu anak arsitek hampir jarang kelihatan karena sibuk di studio, ditambah tiap minggu presentasi progres desain. Untuk perkuliahan, ada juga mata kuliah yang sifatnya diskusi. Kami bisa bebas menyalurkan ide-ide dan membicarakan kondisi terkini. Lalu, ada juga beberapa lainnya seperti teknologi bangunan dan tektonik kayu.’’

Presentasi tanpa PPT

’’Untuk mengerjakan tugas-tugas itu, nggak jarang kami sampai nginep di kampus untuk nyiapin presentasi menjelang UTS ataupun UAS. Ya, ada beberapa mata kuliah seperti perancangan arsitektur yang ujiannya berbentuk presentasi di depan dosen sama praktisi. Jadi, kami semua nyiapin layout berukuran kertas A2/A3, display, dan maket untuk presentasi. Kalau udah presentasi, akhirnya malah jadi tontonan. Seru juga sih.’’

Nih Prisca Winata, mahasiswa Arsitektur Universitas Indonesia

RELATED ARTICLES

Please read the following article