Are You a Zetizen?
Show Menu

Ada Apa dengan LGBT?

Zetizen Zetizen 13 Mar 2016
Ada Apa dengan LGBT?

Parental Guidance: sebelum kamu baca artikel berikut, coba ajak orang tuamu buat mendampingi. Jangan sampai kamu salah paham sama bahasan berikut. Bukan mengajarkan, tapi kamu perlu tahu kenapa issue LGBT jadi trending topic belakangan ini.

 

 

Zetizen.com - Setahun belakangan ini, kamu mungkin mulai akrab dengan istilah LGBT. Well, isu LGBT yang merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender ini emang lagi booming dan jadi bahasan dimana mana. Gara garanya, banyak orang dengan perilaku LGBT mulai membuka keberadaannya di masyarakat. All and all, meski banyak yang berbeda pendapat, isu LGBT ini emang menarik dan patut buat disimak. Yuk sama sama lihat sedikit tentang apasih LGBT dan kenapa mereka sering dibicarakan? (ver/c23/adn/giv)

 

Issue LGBT Makin Booming

Meski isu ini dipandang sinis oleh sebagian besar orang, the fact is, 46 persen Zetizen ternyata justru mengaku punya teman yang suka sesama jenis. Nggak bisa dimungkiri, kehadiran kaum LGBT makin viral belakangan ini. Reaksi terhadap kehadiran LGBT makin ramai ketika Amerika Serikat resmi melegalkan pernikahan sesama jenis pada Juni 2015.

Semuanya berawal dari keputusan Mahkamah Agung setempat yang memenangkan gugatan Jim Obergefell, salah seorang penyuka sesama jenis. Presiden Obama pun menyambut baik putusan tersebut. ’’Sejak pertama menjadi presiden, saya berjanji membuat penyetaraan untuk LGBT di Amerika,’’ ujarnya seperti dilansir dari Breitbart. Untuk mendukung pernyataannya, nggak lama setelah itu, White House dihiasi cahaya rainbow yang menjadi lambang LGBT.

FYI, Amerika Serikat bukanlah negara pertama yang melegalkan pernikahan sejenis. Belanda bahkan melakukannya sejak 2001. Disusul dengan Belgia, Islandia, Afrika Selatan, dan 18 negara lainnya.

 

LGBT dari Sisi Psikologi

But wait! Sebenarnya apa sih penyebab LGBT itu? Well, ada banyak hal penyebab seseorang jadi suka sesama jenis. Pertama, hal itu bisa disebabkan faktor genetik. Kelainan kromosom dan jumlah hormon yang nggak sesuai dengan jenis kelamin. Karena itu, sering dijumpai banyak cowok yang merasa dirinya feminin, atau sebaliknya.

Selain itu, factor lingkungan kayak gaya hidup, lingkungan pergaulan, dan trauma social juga bisa jadi pemicu perilaku yang satu ini. Misalnya, mengalami kejadian buruk terhadap lawan jenis. Selain itu, perilaku LGBT karena coba coba atau penasaran pun ternyata juga bisa jadi penyebab. ’’Akan berbahaya jika seseorang heteroseksual mengondisikan dirinya sebagai LGBT karena pemenuhan rasa penasaran atau pelarian semata,’’ ungkap Tika Bisono MPsi.

Menurut Tika, penyimpangan orientasi bisa mungkin disembuhkan. Caranya, dengan melakukan psikoterapi dalam waktu panjang. Sebab, gejala penyimpangan itu melibatkan kondisi kognitif, psikososial, dan mental seseorang. ’’Remaja harus memperhatikan kondisi biologis, fisiologis, dan psikososial dalam menanggapi fenomena LGBT. Jika tiga aspek tersebut normal, jangan pandang LGBT sebagai pelarian atau ajang coba-coba,’’ jelas Tika.

So, meski perilaku LGBT emang digolongkan sebagai perilaku menyimpang, kadang yang dibutuhkan pelakunya adalah terapi dan dorongan buat mau berusaha meninggalkan perilakunya tersebut. That's why, kalau kamu emang benar benar peduli dan pengin merubah mereka jadi lebih baik, bantu mereka buat berubah. Jangan sampai kamu cuma nge judge dan jelek jelekin mereka yaa!  

RELATED ARTICLES

Please read the following article