Are You a Zetizen?
Show Menu

Hanan Novianti, Sosok Di Balik Naskah Sinetron Stripping Indonesia

Fanny Kurniasari Fanny Kurniasari 30 Mar 2017
Hanan Novianti, Sosok Di Balik Naskah Sinetron Stripping Indonesia

Zetizen.com - Profesi scriptwriter memang mulai banyak di Indoensia. Salah seorang penulis naskah yang sering ambil peran di balik sinetron stripping dan film Indonesia, adalah Hanan Novianti. Nama hanan novianti mulai dikenal publik sejak kemunculan film layar lebar Indonesia, Beauty and the Best pada Maret 2016. Eits, bukan Beauty and the Beast karya Disney itu, ya. Melainkan film adaptasi dari salah satu novel karangan Luna Torashyngu. Film ini menjadi project pertama Hanan sebagai scriptwriter buat film. 

 

Foto: Hanan for Zetizen

Hanan memulai karir menjadi scriptwriter sejak 2010. Cewek lulusan Universitas Padjadjaran jurusan lmu Jurnalistik ini, sebelumnya sempat menjadi wartawan. Namun, akhirnya dia lebih memilih dunia penulisan skenario. “Saya memilih dunia penulisan skenario karena saya tertarik untuk memainkan imajinasi ketika menuliskan sebuah cerita. Kalau di dunia jurnalistik, ruang untuk itu terbatas, kecuali kalau kita menulis artikel opini,” ungkapnya. Hingga kini, cewek kelahiran Jakarta ini sudah menghasilkan hingga 15 script untuk sinetron, loh. Wih!

Siapa sangka, dari yang awalnya iseng mengikuti workshop, kini Hanan aktif menjadi scriptwriter. Mulai dari coba-coba nulis hingga mendapat kesempatan menjadi penulis skenario di salah satu TV swasta. Pengalaman yang paling nggak terlupakan adalah, saat dia menulis naskah untuk sinetron stripping pertamanya. Karena harus kejar tayang, dia sampai beberapa hari nggak tidur demi naskah yang dibuatnya sesuai deadline.

 

Hanan Novianti (Foto: Hanan for Zetizen)

 

Setelah mencoba menulis naskah untuk sinetron, dia mulai merambah ke dunia film layar lebar. Diakuinya terdapat beberapa perbedaan antara menulis script sinetron stripping dengan film layar lebar.

Berbeda dengan naskah film yang bisa dibuat dengan jelas alur ceritanya dari awal hingga akhir, naskah sinetron nggak bisa. Sebab, di sinetron stripping ada konsep rating. “Di sinetron stripping, misalnya kita sudah buat usulan ide sampai 10 episode pun seringkali itu bisa berubah dan dibongkar lagi. Kita bahkan nggak pernah tahu bagaimana nasib satu karakter yang kita buat,” ungkapnya. Karena memakian konsep rating itu terkadang Hanan merasakan pergulatan batin. Antara menyajikan konten yang dinilai baik atau mengikuti permintaan dengan alasan rating. "Pokoknya lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan," tambahnya. 

Zetizen ada yang tertarik di dunia scriptwriter? Hanan punya tips nih untuk menjaga kualitas dari sebuah naskah. Buatlah naskah yang “sadar” alias naskah tersebut bisa dipahami oleh orang lain yang membacanya.

“Skenario kita nanti akan dijadikan tayangan yang bakal ditonton orang. Kalau dari skenario aja udah jelek, siapa yang mau nonton? Kesadaran itu penting,” tutupnya.

 

Written by: Qatrunnada Rahmatika

Editting by: Fanny Kurniasari

RELATED ARTICLES

Please read the following article