Are You a Zetizen?
Show Menu

5 Ilmuwan yang Pernah Melakukan Eksperimen Ekstrem Pada Dirinya Sendiri

Nourma Vidya Nourma Vidya 25 Apr 2017
5 Ilmuwan yang Pernah Melakukan Eksperimen Ekstrem Pada Dirinya Sendiri

Zetizen.com – Eksperimen jadi bagian yang nggak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Sebab, nggak bakal ada deh yang namanya penemuan hebat tanpa ada uji coba sebelumnya. Biasanya sih, eksperimen berbahaya dilakukan dengan menggunakan kelinci percobaan. Tapi, ada juga loh ilmuwan-ilmuwan yang rupanya cukup ‘gila’ untuk melakukan eksperimen berbahaya terhadap dirinya sendiri. Great totality for great knowledge, eh?

 

John Paul Stapp – Efek Kecepatan Jatuh dari Ketinggian

John Paul Stapp Mencoba Efek Jatuh dari Ketinggian
John Paul Stapp saat melakukan percobaan jatuh dari ketinggian (Foto : dreamriver)

Sebagai seorang flight surgeon, John Paul Stapp punya ketertarikan tinggi pada efek-efek ketinggian pada manusia. Rupanya, Stapp penasaran banget buat mengetahui sejauh apa tubuh manusia bisa menahan efek akselerasi dan kecepatan luar biasa saat seorang manusia jatuh dari ketinggian. Bahkan Stapp langsung mencoba pada dirinya sendiri, loh. Menggunakan sebuah seluncuran roket bernama Gee Wiz, Stapp merelakan dirinya terbang pada ketinggian 13.700 meter selama 65 jam dalam sebuah cockpit terbuka. Waduh!

Karena aksinya ini, tubuh Stapp bahkan mengalami banyak banget cidera. Mulai dari patah tulang, kerusakan retina, sampai pecahnya pembuluh darah. But thanks to his braveness, ada banyak banget pengetahuan baru yang bisa didapat. Salah satunya, fakta kalau ternyata tubuh manusia bisa menahan efek gaya jatuh dari ketinggian 46 kali lebih besar dari batas ketahanan awal. Stapp juga berjasa dalam peningkatan alat-alat keamanan penerbangan, loh. Berkat aksinya, para ahli keselamatan penerbangan jadi tahu gimana harus menciptakan pakaian, kursi, hingga sabuk pengaman yang aman buat penerbangan. Keren!

 

Evan O’Neill Kane – Mengoperasi Diri Sendiri

Evan O'neill mengoperasi diri sendiri
Evan O'neill saat melakukan percobaan pada dirinya sendiri (Foto: Medicaldaily)

Kane adalah seorang dokter bedah yang kemampuannya udah nggak perlu diragukan lagi. Karena kemampuannya yang mumpuni inilah, rasa penasarannya pada dunia operasi juga makin meningkat. Sampai akhirnya, Kane memutuskan untuk melakukan percobaan operasi pada dirinya sendiri. Tujuannya, adalah agar dia bisa merasakan berada di dalam posisi seorang pasien dan bisa lebih memahami perspektif mereka. Sehingga, Kane jadi bisa lebih tahu gimana harus melakukan yang terbaik untuk pasien-pasiennya. Tujuan yang mulia, ya?

Menggunakan sebuah obat anestesi lokal bernama Novocain, Kane melakukan prosedur pengambilan appendix alias usus buntu pada tubuhnya sendiri. Meski dia udah pernah melakukan operasi serupa ke lebih dari 4000 pasien, aksinya ini jelas berbahaya. Apalagi, prosedur operasi pada masa itu belum secanggih dan sekeren sekarang. But guess what, Kane berhasil melakukan operasi dengan sukses hanya dalam waktu 30 menit aja!

 

Joseph Barcroft – percobaan Gas Berbahaya

Joseph Barcroft
Joseph Barcroft (Foto : Wikimedia)

Berstatus sebagai lulusan dari Universitas Cambridge, Joseph Barcroft adalah seorang peneliti yang punya interest tingga untuk mengetahui proses oksigenasi dalam darah. Barcroft tercatat pernah melakukan beberapa kali eksperimen berbahaya. Misalnya, dia nekat menghirup sebuah gas berbahaya yang kerap digunakan sebagai senjata di masa World War I. Selama 10 menit penuh, Barcroft mengurung diri dalam sebuah ruangan tertutup berisi gas hidrogen sianida. Anjing yang menemaninya bahkan meninggal hanya dalam waktu 95 detik setelah terkurung. Tapi, Barcroft berhasil membuktikan kalau manusia masih bisa menahan hirupan gas tersebut selama sepuluh menit penuh. Yes, thanks God he is alive!

Nggak berhenti sampai disitu, Barcroft kembali melakukan percobaan berbahaya lain. Kali ini, dia mengurung diri dalam ruangan kaca dengan tingkat oksigen rendah, buat mengetahui jumlah minimum oksigen dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Oh ya, Barcroft juga pernah masuk ke dalam ruangan beku dengan telanjang, untuk mengetahui efek pembekuan pada aktivitas mental manusia. Karena aksinya ini, Barcroft jadi bisa tahu kalau di saat menjelang hipotermia akut, tubuh manusia justru akan mulai merasa hangat dan nggak lagi kedinginan. Super nekat!

 

Allan Blair – Spider Man in Real Life

Allan Blair Rela Digigit Laba-laba Black Widow
Allan Blair, real life 'spider man'

Kalau kamu pernah nonton Spider Man, pasti tahu dong jenis laba-laba black widow yang mengubah sosok Peter Parker jadi manusia laba-laba? Well, jenis laba-laba ini ternyata emang ada di dunia nyata. Bedanya, bukan bisa mengubah orang jadi manusia laba-laba, black widow di dunia nyata justru dikenal punya racun super berbahaya. Nah, untuk mengetahui efek gigitan black widow inilah, seorang peneliti bernama Allan Blair rela ‘mengumpankan’ dirinya untuk digigit oleh si laba-laba.

Ditemani seorang asisten, Blair membiarkan si laba-laba menggigitnya selama 10 detik. Cukup untuk membuat racun laba-laba benar-benar menyebar dalam tubuh Blair. Akibat gigitan ini, seluruh jari Blair berubah merah dan tangannya mulai merasa kebas. Bahkan, dia sampai mengalami sesak nafas dan kesulitan bicara loh saat racunnya mulai menyebar ke sistem limfa. Alhasil, Blair pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi berkat aksinya ini, para dokter jadi tahu gejala-gejala apa yang mungkin muncul pada korban gigitan black widow. Mereka juga jadi lebih tahu gimana cara menanganinya deh!

 

Andreas Wahl – Menembak Diri Sendiri

Satu lagi aksi eksperimen nekat datang dari seorang fisikawan asal Norwegia, Andreas Wahl. Sebagai seorang ahli fisika,  Wahl pernah melakukan eksperimen ‘gila’ yakni menembak dirinya sendiri di dalam air dengan sebuah senapan. Aduuh, ngapain dan apa tujuannya sih?

Usut punya usut, Wahl ternyata ingin membuktikan kebenaran teori tentang perbedaan kerapatan molekul udara dan air. Secara teori, adanya perbedaan kerapatan molekul ini bakal bikin laju peluru terganggu dan nggak akan mengenai dirinya ketika ditembakkan di dalam air. Hasilnya? Yep, hipotesis ini ternyata emang benar! Laju peluru rupanya emang terhambat dan nggak sampai mengenai tubuh Wahl. Meskipun pembuktianya berhasil, tapi keberanian dan kenekatannya ini bikin geleng-geleng kepala deh, ya!

 

Source : Listverse, howstuffworks

Editor : Fanny Kurniasari

RELATED ARTICLES

Please read the following article