Are You a Zetizen?
Show Menu

6 Skill Dasar yang Harus Dimiliki Komentator Olahraga

Nourma Vidya Nourma Vidya 16 May 2017
6 Skill Dasar yang Harus Dimiliki Komentator Olahraga

Zetizen.com – Nonton siaran pertandingan olahraga tanpa komentator itu bagai sayur tanpa garam. Somehow para komentator selalu bisa menghidupkan euforia. Nonton pertandingan pun jadi terasa lebih seru dan nggak garing. Tapi, bisa lancar ngomong tanpa kehabisan bahan dan menghidupkan suasana seperti itu butuh skill khusus. Apa aja skill dasar yang harus dimiliki komentator olahraga?

Percaya Diri

Komentator olahraga juga harus percaya diri! (Foto: ABP)

Meski komentator olahraga nggak harus di depan layar, bukan berarti kamu meremehkan rasa percaya diri. Sebagai komentator, suaramu bakal didengar seisi negara bahkan internasional. Belum lagi, aksimu saat siaran juga dilihat para kru di belakang layar lain. Kalau nggak PD, bisa-bisa kamu nervous dan ngomong terpatah-patah. No way!

Skill Announcing Mumpuni

Sebagai komentator, secara nggak langsung kamu jadi broadcaster. Maka, skill-skill dasar announcing dan broadcasting juga wajib dikuasai. Karena tugas komentator adalah berbicara di depan mic, skill berbicara juga harus diasah. Mulai dari mengolah vokal agar nggak kehabisan suara di tengah jalan, mengatur intonasi dan tempo agar enak didengar, sampai mengontrol pronounciation.

Memilih Kata Sesuai Segmen Penonton

Gaya berkomentar olahraga satu dan yang lain bisa beda. Sebab, segemen penonton tiap olahraga berbeda. Oleh karena itu, seorang komentator harus bisa menyesuaikan pemilihan kosa kata agar diterima pendengar. Misalnya, buat pertandingan sepakbola, komentator nggak memakai bahasa yang terlalu "tinggi" agar diterima semua kalangan. Hal ini beda sama golf yang segmen penontonnya lebih terbatas.

Pintar Improvisasi

Rata-rata pertandingan olahraga menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Selama itu jugalah seorang komentator harus konsisten memberikan komentar! Karena itu, komentator harus cerdas mengeksplor bahan pembicaraan dan berimprovisasi. Mengomentari jalannya pertandingan aja malah membosankan. Nggak heran kalau komentator harus berwawasan luas biar bahan sekecil apapun bisa diolah jadi bahasan menarik.

Menguasai Olahraga yang Dikomentari

Menguasai olahraga yang dikomentari itu wajib (Foto: Twitter)

Namanya aja komentator olahraga, tentu wajib menguasai olahraga yang dibawakan dong. Kalau jadi komentator sepakbola, harus tahu segala sesuatu tentang sepakbola. Mulai dari tim-timnya, pemain-pemain, sampai peraturan-peraturan. Kan nggak lucu kalau komentator salah sebut nama pemain atau malah nggak tahu apa itu offside. Malu sendiri!

Kreatif Menciptakan Gimmick

Kreatifitas bisa jadi ciri khas (Foto: NBR)

Di era dimana olahraga makin digemari kayak sekarang, profesi komentator juga makin banyak dipertimbangkan. Biar bisa bersaing, seorang komentator harus punya ciri khas. Misalnya dengan menciptakan gimmick kreatif dan memorable. Pasti kamu tahu dong istilah-istilah seperti "jebret" dan "el loco loco loco" yang diciptakan komentator Indonesia, Valentino Simanjuntak? Saking earworm-nya, nama Valentino jadi makin dikenal sebagai komentator yang punya ciri khas.

 

| Editor: Ratri Anugrah

RELATED ARTICLES

Please read the following article