Are You a Zetizen?
Show Menu

Menguak Fakta Pasar Malam Yang Hilang

Ayyuma Raizha Ayyuma Raizha 19 Jul 2017
Menguak Fakta Pasar Malam Yang Hilang

Zetizen.com - Hei, Arek Suroboyo! Udah tahu Kya-Kya kan? Buat yang belum tahu, dulu Kya-kya adalah sebuah pasar malam di wilayah Surabaya Utara, tepatnya di kawasan kampung pecinanApa spesialnyaEits, inilah 5 fakta tentang Kya-Kya yang wajib kamu tahu.

1. Makna Naga di Gerbang Kya-Kya

1. Makna Naga di Gerbang Kya-Kya

Simbol naga yang identik dengan Tiongkok (Abela Ruse)

Ketika kalian tiba di Kya-Kya, pasti kalian lihat tuh gerbang merah besar dengan naga berhadapan. Naga melambangkan kekuasaan, kesuburan, dan hal-hal positif lain. Oleh karena itu, kita diharapkan mendapat hal-hal dan energi positif saat melewati gerbang Kya-Kya.

2. Arti "Kya-kya" Sebenarnya

2. Arti "Kya-kya" Sebenarnya

Gapura Kya-Kya masih berdiri kokoh (Abela Ruse)

Nama Kya-Kya diambil dari dialek Tionghoa yang bermakna "jalan-jalan". Kenapa menggunakan dialek Tionghoa? Sebab, kawasan ini dikenal sebagai kawasan pecinan alias kampung yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Tionghoa.

3. Bertetangga dengan Kampung Arab

3. Bertetangga dengan Kampung Arab

Lokasi Kampung Arab (Google Maps)

Sekarang kan dikit-dikit ribut tentang masalah perbedaan agama. Kenapa sih harus ribut? Buktinya Kya-Kya yang letaknya berdekatan dengan Kampung Arab atau biasa dikenal dengan "Wisata Religious Sunan Ampel" tetap hidup harmonis berdampingan sampai sekarang. Padahal, latar belakang mereka berbeda lho dari segi ras, agama, dan budaya. Tapi, toleransi yang tinggi membuat mereka tetap rukun. 

 

4. Terdapat Klenteng Tertua

4. Terdapat Klenteng Tertua

Seorang Bapak sembahyang di Klenteng Hok Tiek Hian meskipun klenteng dalam tahap renovasi (Novella Noer H)

Di era modern ini pertunjukkan wayang sudah jarang sekali dimainkan. Tapi, di Klenteng "Hok Tiek Hian" selalu ada pertunjukkan Wayang Pho Tee Hi setiap hari! Pertunjukan ini membuat klenteng Hok Tien Hian berbeda dari klenteng-klenteng lain di Surabaya. 

By the way, klenteng yang juga disebut "Klenteng Dukuh" ini merupakan klenteng tertua di Surabaya lho. Klenteng ini dibangun pada 1293 dan sampai sekarang masih digunakan untuk bersembahyang umat Konghucu. 

5. Sensasi Kuno Masih Terasa

5. Sensasi Kuno Masih Terasa

Potret menuju kawasan Kya-Kya (Abela Ruse)

Kya-kya dulu dan sekarang memang beda. Masa keramaian Kya-kya hanya bertahan beberapa tahun saja setelah diresmikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tutupnya Kya-kya. Bahkan, kawasan yang dulu disebut "Pasar Malam" ini sekarang menjadi kawasan sepi di malam hari.

Tapi dijamin kalian berasa nostalgia saat berkunjung ke sana. Sebab, kalau di-explore lebih dalam, kalian bakalan menemukan perkampungan, gedung, dan pertokoan yang masih berarsitektur Tionghoa. 

Seperti di salah satu sudut jalan Kya-Kya. Ada Barber Shop tua bernama "Shin Hua". Lokasi tempat cukur itu ada di lantai 2 gedung tua. Namun, ketika kalian masuk, suasana vintage bener-bener terasa. Dan tentunya cocok untuk cekrek-cekrek.  

********

Itulah 5 fakta tentang pasar malam yang hilang as known as "Kya-kya". Semoga kedepannya Kya-kya dapat dihidupkan kembali. Buat kalian yang masih penasaran dan pingin foto-foto ala artistij kuno, explore aja Kya-kya!

**Tulisan ini dibuat oleh Team 4 Zetizen Summer Class Batch 2**

Abela Ruse (Photographer), Afif Ardiansya (Socmed Strategist), Ayyuma Raizha (Writer),

Novella Noer H. (Photographer), Muhammad Fuad (Graphic Designer), Zefanya Larasati (Writer)

RELATED ARTICLES

Please read the following article