Zetizen.com - Kemarin (31/10), dunia entertainment diramaikan oleh pernikahan pasangan yang bertemu dalam drama Descendants of the Sun (DOTS), siapa lagi kalau bukan Song Hye Kyo dan Song Joong Ki. Usut punya usut, ternyata kisah pasangan yang disebut SongSong Couple ini juga mengandung makna spesial yang bisa kita pelajari, loh!
Awalnya nggak ada yang mengira kalau keduanya benar-benar menjalin hubungan. Well, ternyata istilah jawa yang berbunyi “Witing Tresna Jalaran Saka Kulina” yang berarti cinta datang karena terbiasa benar-benar terjadi di kehidupan mereka, ya. Soalnya, usai merampungkan syuting DOTS, keduanya sempat menghilang sejenak sebelum akhirnya mengumumkan hubungan cinta mereka.
Dan kemarin menjadi bukti cinta mereka. Bertempat di Shilla Hotel di Seoul, pagi tadi Song Joong Ki mengucapkan janji suci di hadapan para keluarga serta istrinya, Song Hye Kyo. Dibalik kehangatan pernikahan mereka, ternyata ada makna yang dalam, yang bisa kita jadikan pelajaran juga.
Korsel Sempat Melarang Nikah Satu Marga
Di Korea Selatan, marga atau nama keluarga berada di depan. Artinya, pasangan ini punya marga yang sama. Did you know, Korea Selatan sempat melarang pasangan dengan marga yang sama untuk menikah, loh. Alasannya, sejak dulu pemerintah benar-benar melarang hubungan pernikahan antara pasangan yang punya kesamaan suku. Ribet amat ya? No no no. Kebijakan ini adalah bagian dari adat yang telah berlangsung sejak lama.
Meskipun begitu, pemerintah sempat sementara mencabut kebijakan ini pada tahun 1977, 1987 dan juga 1995. Dalam rentang waktu tersebut, survei membuktikan kalau ada hampir dua ratus ribu pasangan dengan marga yang sama menikah. Akhirnya, kebijakan itu benar-benar dihapuskan pada tahun 2005.
Makanya, pernikahan Song Hye Kyo dan Song Joong Ki seolah merepresentasikan kalau kekuatan cinta bisa mendobrak adat sekalipun. Wah, mirip sama kisah dalam drama-drama klasik Indonesia yang banyak menceritakan tentang perjuangan cinta menentang adat, bukan?
Prosesi Simpel
Sebenarnya, prosesi pernikahan adat di Korea Selatan sama ribetnya dengan Indonesia. Mulai dari kewajiban pengantin pria membawa sang mempelai dengan kuda menuju kediaman sang pengantin wanita, hingga memasang lentera handmade di pekarangan rumah.