Zetizen.com - Setiap orang pasti punya bau badan. Pastinya kalian berusaha buat menutupi maupun meminimalisir baunya supaya nggak mengganggu sekitarmu. Tapi, apa jadinya bila manusia nggak punya bau badan? Mungkin hal-hal berikut bisa terjadi.
Manusia Nggak Punya Identitas
Menurut beberapa ilmuwan yang mempelajari volatile organic compound (VOCs), bau manusia yang berbeda memiliki keistimewaan mirip sidik jari. Hal tersebut yang membuat peneliti beranggapan bau badan itu semacam odorprint. Jadi, bau badan menjadi ciri khas dan identitas seseorang.
Makanya, bau badan juga berpengaruh saat seseorang memakai parfum. Nggak semua orang merasa cocok ketika mencoba parfum yang sama. bau badan juga bisa dikatakan sebagai “bau indentitas” bagi hewan peliharaan yang mengandalkan indera penciumannya. Bayangin deh, tanpa bau badan, binatang peliharaan akan susah mengenali pemiliknya.
Susah Nyari Jodoh
Oke, jodoh memang soal urusan hati. Tapi secara ilmiah, jodoh itu ditentukan dari kecocokan aroma bau badan yang dihasilkan oleh feromon. Yakni sejenis zat kimia di dalam tubuh yang berbaur dengan aroma badan. Feromon inilah yang membantu kita untuk berkomunikasi dan mengirim sinyal ketertarikan pada seseorang.
"Ide bahwa bau berperan dalam mencari pasangan kemungkinan besar benar pada sebagian besar hewan, tetapi juga jadi salah satu dari karakteristik yang berkonstribusi saat manusia memilih pasangannya," jelas Gary Beauchamp, ahli biopsikologi dan mantan direktur Monell Chemical Senses Center.
Meski hanya hewan yang memiliki hidung sensitif, manusia secara nggak sadar juga memilih pasangannya berdasarkan bau. Sehingga tanpa bau badan, manusia juga akan susah menemukan kecocokan dengan pasangannya.
Nggak Bakal Digigit Nyamuk
Yap, mungkin ini jadi keuntungan jika manusia nggak punya bau badan. badan nggak akan gatal dan bentol akibat gigitan nyamuk. Apalagi, kita bisa terhindar dari penyakit yang ditularkan nyamuk. Sebab, nyamuk ternyata juga mendeteksi mangsanya melalui bau badan.
Dua penemuan terkini membuktikan bahwa nyamuk tertarik dengan bau dari tubuh manusia. Peneliti asal University of California Riverside telah menemukan bahwa bagian sensor nyamuk di sekitar bagian mulut aedes aegypti dan anopheles gambiae. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi karbon dioksida dan bau badan dan bau kulit mangsanya. Terutama pada bau kaki. Ewh!
Sedangkan penelitian dari The Rockfeller University, AS, menemukan kebiasaan nyamuk aedes aegypti yang lebih memilih berkembang biak di dekat pemukiman manusia. Jika manusia nggak punya bau badan, bisa jadi penyakit demam berdarah jadi penyakit terlangka di muka bumi.
Sulit Mendeteksi Penyakit
Salah satu gejala manusia terserang penyakit adalah muncul bau tidak sedap dari dalam tubuhnya. Bila bau badan tiba-tiba menjadi tidak enak dan mengganggu, kemungkinan kamu terkena penyakit yang cukup serius. Sebab, kelenjar ekskresimu mengalami gangguan disebabkan dari gangguan seperti seperti stress, penyakit metabolism trimethylaminuria. Bahkan penyakit berat, seperti misalnya diabetes, kanker prostat, dll.
Seandainya tubuh manusia nggak bisa menciptakan bau aneh tersebut, tentunya dokter juga akan susah mendiagnosisi gangguan maupun penyakit tersebut. Sementara itu, indera penciuman manusia merupakan indera yang paling cepat memberi respon ke otak. Jika bau badan nggak pernah ada, manusia juga nggak akan cepat merasa aware dengan bau aneh yang diproduksi tubuhnya dan penyakit yang dialaminya. (Hufftington/ndy/ver)