Zetizen.com - ESA, NASA, atau badan antariksa lain boleh aja sibuk berlomba-lomba mengadakan misi untuk mencari planet yang layak dihuni. Padahal, di Bumi masih punya banyak tempat belum terjamah yang berpotensi ditinggali manusia. Seperti di bawah laut misalnya. Tinggal di bawah laut, mungkin kah?
Pertanyaan ini juga terus menggantung di antara para ilmuwan sampai akhirnya Jacques Cousteau, penjelajah laut dari Perancis membuktikannya. Pada 1962, dia membuat beberapa habitat underwater di lautan Florida. Habitat itu berupa shelter yang juga berfungsi sebagai underwater lab, dinamakan Conshelf.
Dua oceanaut, sebutan untuk penjelajah laut, hidup selama seminggu di Conshelf 1. Keberhasilan itu diikuti oleh Conshelf II pada 1963. Selama sebulan penuh, lima oceanaut bertahan hidup di bawah laut di dalamnya. Conshelf III dibangun lebih dalam, yakni 100 meter di bawah permukaan laut. Namun pendanaan Conshelf dihentikan setelahnya.
Sejak keberanian Consteau, banyak underwater habitat lain yang dibangun. Seperti Ian Koblick yang membangun La Chalupa, ditujukan untuk keperluan US Navy dan NASA, dan Jules underwater Lodge, ditujukan buat keperluan komersial. Namun yang paling mendekat pemukiman adalah Sub-Biosphere ciptaan Phil Pauley. Kota bawah laut itu dapat menampung 100 orang dan punya berbagai fasilitas layaknya kehidupan di darat.
Phil Pauley menghabiskan 22 tahun lebih untuk mewujudkan fantasinya menginvasi lautan. Sub Biosphere punya akses air bersih, makanan, listrik dan pengontrol tekanan atmosfer. Bahkan di Sub Biosphere 2 nanti bukan nggak mungkin lahan agrikultur dan lab riset luar angkasa bisa dibangun di bawah laut.
Menurut founder Marine Resources Development Foundation (MRDF) Ian Koblick, hidup bawah laut memang sangat mungkin. “Tidak ada hambatan teknologi. Asalkan kamu punya uang dan kebutuhan untuk itu, kita bisa melakukannya hari ini,” jelasnya, dilansir dari BBC. Namun, nampaknya manusia tidak akan bisa hidup di lebih 300 meter bawah laut. Tekanan laut yang tinggi bakal membutuhkan dinding shelter yang sangat tebal dan mengurangi tekanan udara untuk kembali ke permukaan akan butuh waktu lama. (bbc/motherboard/popsci/sam)