Zetizen.com – Pernahkah saat kamu melewati restoran atau toko roti, langkahmu terhenti karena mencium aroma makanan yang super enak? Aroma tersebut sangat menggugah selera sehingga kamu tergoda untuk mampir ke resto atau toko roti tersebut. Nggak heran, karena aroma yang enak menandakan bahwa makanannya juga nggak kalah enak! Lalu, apa sih hubungan antara aroma dengan makanan?
1) Kumpulkan beberapa permen jeli rasa aneka buah di hadapanmu.
2) Pejamkan matamu. Pastikan kamu nggak bisa ngintip, ya!
3) Ambil secara random satu permen tersebut.
4) Tutup hidung dan kunyah permen yang kamu ambil. Tapi, jangan ditelan!
Nah, pasti yang kamu rasakan hanya tekstur permen yang kenyal dengan rasa dasar berupa manis, asam, atau asin. Namun, kamu nggak tahu rasa buah apa yang terdapat di permen jeli itu.
Ketika kamu membuka hidungmu, barulah kamu bisa mengenali rasa yang terdapat di permen jeli itu. Misalkan, rasa strawberry atau jeruk.
Hal ini terjadi karena kamu menahan udara yang masuk ke hidungmu. Padahal, udara tadi membawa berbagai macam aroma, salah satunya adalah aroma dari makanan yang kamu makan. Ini berhubungan dengan saraf olfaktori. Saraf ini berhubungan langsung dengan rasa yang ada di antara kita... Eh, maksudnya rasa yang ada di makanan kamu :p
Alhasil, kamu nggak akan bisa mengenali rasa yang lain selain rasa alami hasil proses kimia lidahmu, seperti rasa asam, manis, asin, pedas, dan pahit.
Dengan hilangnya koneksi tersebut, maka makanan yang kamu rasa nggak akan seenak biasanya. Bahkan, bisa berubah 180 derajat dari biasanya, lho. Makanya, makanan yang enak biasanya memiliki aroma yang juga enak sehingga mudah diingat bagi penciumnya.
Selain mengandalkan aroma asli masakan, beberapa restoran juga memasang parfum ruangan yang memiliki kekuatan untuk merangsang gairah makanmu. Bayangkan, jika kamu berada di restoran tapi baunya busuk bukan main, kamu pasti akan kabur kan? Seenak apapun sajian di restoran tersebut.
Edited by Mesha Mediani