Are You a Zetizen?
Show Menu

Makanan Kok Dibuang-buang?

Zetizen Zetizen 30 Mar 2016
Makanan Kok Dibuang-buang?

Zetizen.com - Ngaku deh, pernah kan membuang makanan? Nah, makanan yang terbuang itulah food waste, yang sejak 2013 menjadi pemborosan sumber daya dan masalah lingkungan karena emisi karbon yang dihasilkan. Apa aja sih penyebab food waste? (FAO/ivm/c23/wka)

Foto: Faruqy Zetizen Team

 

500 Juta Ton Dibuang saat Produksi

Sejak dalam proses produksi, kerugian makanan atau food waste bisa terjadi karena masalah kebersihan. Sayur hasil produksi yang tumpah atau jatuh dan terkena hama sebelum aktivitas panen harus dibuang. Untuk hasil produksi daging dan perahan, kerugian atau food waste bisa terjadi jika hewan mati selama pembibitan hingga penurunan produksi susu karena sapi sakit.

 

350 Juta Ton Dibuang saat Postharvest (setelah Panen)

Pada tahap ini, peluang food waste berkurang. makanan juga terbuang pada tahap ini karena kualitas makanan yang menurun saat disimpan setelah panen. Ditambah lagi, faktor luar seperti peraturan dan standar kualitas dapat mengakibatkan food waste. Petani membuang hasil yang nggak memenuhi standar.

 

180 Juta Ton Dibuang Saat Pemrosesan

Beberapa jenis makanan butuh diproses di pabrik (misalnya, ditambah zat kimia serta packaging). Nah, pada tahap itu, besarnya kerugian bisa diminimalkan karena penggunaan mesin. Meski begitu, food waste tetap ada. Misalnya, jika makanan tumpah dan terbuang karena pemotongan dan pengepakan.

 

200 Juta Ton Dibuang saat Distribusi

Inilah penyebab food waste yang menjadi isu di negara berkembang. Manajemen limbah dari pasar yang kurang baik mengakibatkan sisa makanan menambah emisi karbon dioksida. Padahal, sisa makanan tersebut bisa diolah menjadi kompos jika disortir dengan baik. Yap, jika produksi dalam kemasan rusak saat sampai di pasar, toko akan membuang makanan itu dalam jumlah yang besar. Di Amerika Serikat, diperkirakan 6 miliar pon produk terbuang tiap tahun karena penampilannya dianggap tidak menarik loh.

 

350 Juta Ton Dibuang saat Konsumsi

Hayo ngaku deh, siapa yang sering pengin makan ini itu, pesannya serakah, sampai sana makanannya nggak enak? Nah, membeli makanan berlebihan sering menjadi pemicu food waste terbesar. Memasak berlebihan di rumah juga menambah limbah makanan karena stok yang berlebih. Ditambah lagi, terlalu lama meninggalkan makanan dan membuatnya membusuk. Sebaiknya, sayuran disimpan di suhu 7–10 derajat Celsius. Lalu, daging, ikan, dan olahan lainnya berada di suhu -19 derajat Celsius hingga -5 derajat Celsius untuk waktu sekitar seminggu.

 

 

Fakta food waste Yang Perlu Kamu Tahu:

1/3 makanan yang diproduksi di seluruh dunia terbuang menjadi food waste.

(United Nation Environment Programme)

 

1,3 miliar ton pangan terbuang tiap tahun. Jumlah itu dapat menghidupi 870 juta orang yang masih kekurangan pangan.

(Food and Agriculture Organization)

 

Makanan di dunia yang sering dibuang:

Sereal 30%

Buah dan sayuran 20%

Umbi-umbian 20 %

Susu dan olahannya 15%

Daging 7%

Ikan 8%

(Food and Agriculture Organization)

 

Negara dengan pembuang makanan paling banyak (per kapita):

Denmark 751 kg/tahun

Amerika Serikat 725 kg/tahun

Swiss 712 kg/tahun

Australia 647 kg/tahun

Jerman 614 kg/tahun

(Organisation for Economic Co-operation and Development)

 

 

Di Indonesia

Total produksi makanan: 300 kg per kapita per tahun

Total konsumsi: 110 kg per kapita per tahun

Food waste: 315 kg per kapita per tahun (125 kg dari makanan impor)

(Bappenas, WFP, 2009)

 

Provinsi yang paling banyak membuang makanan:

Jawa Tengah

Riau

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

Banten

(Survei Zetizen, 2016)

 

Paling sering membuang/menyisakan makanan saat makan di …

Rumah 57%

Acara jamuan makan 20%

Restoran/Kafe 13%

Kantin 7%

 

Makanan yang sering dibuang Zetizen:

Nasi atau roti 56%

Daging (ayam, sapi, kambing) 29%

Buah-buahan 5%

Minuman 5%

(Survei Zetizen, 2016)

 

Makanan yang terbuang merugikan ekonomi dunia senilai USD 750 miliar atau setara Rp 8,5 triliun per tahun. (World Economic Forum)

 

 

Negara yang masih sangat membutuhkan ektra makanan (berdasar Global Hunger Index (GHI)):

Burundi (GHI = 38,8)

Eritrea  (GHI = 35)

Comoros (GHI = 33,6)

Timor Leste (GHI = 29,6)

Sudan (GHI = 27)

(The Richest)

 

60 persen makanan yang terbuang masih recyclable dan compostable. (Food and Agriculture Organization)

RELATED ARTICLES

Please read the following article