Zetizen-Kembalinya popularitas musik era lama menunjukkan bahwa penikmatnya masih memberikan tempat bagi genre ini untuk tumbuh. Salah satunya, genre city pop yang kali pertama dipopulerkan di Negeri Sakura. Ciri khas yang memadukan unsur funk, disko, dan pop dapat menarik minat musisi lokal untuk turut memasukkan city pop ke musik mereka. Zetizen berkesempatan mewawancarai ikkubaru dan Spring Summer, dua musisi lokal dengan genre city pop di single mereka. (c20/mel)
Ikkubaru
Baca juga:
Apa yang dimaksud lagu pengiring?
|
Kami mengusung genre city pop karena sejak remaja sudah tertarik dengan pop culture dari Jepang. Awalnya, dari soundtrackdorama Tokyo Love Story oleh Oda Masakazu dan banyak soundtrack anime-anime yang populer semasa kami kecil dulu. Sampai pada akhirnya, kami diperkenalkan kepada seorang musisi legendaris asal Jepang, Tatsuro Yamashita. Sebenarnya, kami nggak memilih memainkan city pop karena nggak tahu juga tentang eksistensi genre itu. Tapi, ada salah satu pendengar kami dari Jepang yang bilang bahwa band kami bergenre city pop.
Spring Summer
Tertarik karena memang mengambil jalan bermusik me nyesuaikan kehidupan keseharian kami. Melihat city pop yang merupakan subkultur tentang fenomena keseharian itu menarik perhatian kami.
Baca juga:
Belum Asyik Tanpa Musik
|
Ikkubaru
Mungkin lebih ke menciptakan nuansa musik ini ke pendengar zaman sekarang yang belum mendapat nilai nostalgianya dulu. Ini jadi tantangan tersendiri juga sih buat kamiSpring Summer. Lirik yang relatif sederhana tentang fenomena keseharian masyarakat urban, namun dieksploitasi. Perpaduan unsur pop, funk, blues, jazz, dan soul jadi struktur utama genre ini.
Spring Summer
Lirik yang relatif sederhana tentang fenomena keseharian masyarakat urban, namun dieksploitasi. Perpaduan unsur pop, funk, blues, jazz, dan soul jadi struktur utama genre ini.
Ikkubaru
Genre ini sebenarnya udah sangat lama populer di Indonesia seperti pada era Chandra Darusman dan Fariz R.M. Hanya, mungkin Indonesia saat itu punya nuansa musik sendiri. Untuk era sekarang, sebenarnya city pop juga ada seperti pada lagu HIVI yang judulnya Satu-satunya dan lagu Balada Insan Muda-nya Diskoria Selekta. Jadi, sebenarnya pendengar musik di Indonesia sekarang udah familier dengan city pop. Hanya, untuk eksistensi genre[1]nya, mungkin belum banyak yang tahu.
Spring Summer
Sudah familier di telinga orang-orang, tapi masih di permukaan. Meski stereotip orang masih melihat city pop bersifat retro, kami mengemasnya dengan style ala Spring Summer selama masih bisa dinikmati.
Ikkubaru
Pada 2020 ini, kami mencoba formula baru dengan menggabungkan elemen-elemen city pop dengan gaya musik populer saat ini seperti synth pop dan indie pop. Semoga formula musik yang baru ini dapat diterima dengan lebih baik di Indonesia.
Spring Summer
Eksplorasi musik lebih lanjut ke depan dan tentu menyesuaikan genre yang tengah tren saat ini karena spektrum genre semakin luas.
Zetizen-Sebagai salah satu band lokal yang mengusung genre city pop, ikkubaru terus berinovasi dan menelurkan single-single terbaru sesuai tren musik tanpa menghilangkan ciri khasnya. Kuartet pop asal Bandung yang terdiri atas Muhammad Iqbal (vokal, keyboard, dan gitar), Rizki Firdausahlan (vokal dan gitar), Muhammad Fauzi Rahman (bas), serta Banon Gilang (drum) siap memanjakan penggemarnya dengan project album kedua yang akan segera rilis pada awal 2020 ini.
Kali pertama terbentuk pada 2011, ikkubaru berawal dari sebuah bedroom project yang diinisiatori sang vokalis, Muhammad Iqbal, lalu dikembangkan bersama tiga personel lainnya. Ketertarikan mereka terhadap musik Jepang milik Tatsuo Yamashita dan band asal Inggris seperti Tears for Fears melahirkan unsur musik ikkubaru yang catchy dengan dominasi genre city pop. Nama band ikkubaru berasal dari nama belakang Muhammad Iqbal yang diterjemahkan dalam bentuk katakana.
Setelah sukses merilis debut album pertamanya yang bertajuk Amusement Park pada 2014, kini mereka tengah fokus dengan project album kedua. Diawali dengan single pembuka Let It Swing, Silent, dan Street Walking, pada 20 Desember 2019 resmi dirilis single Memories yang semakin dekat dengan momen pelepasan album kedua. ’’Secara lirik, Memories menjelaskan bagaimana sebuah memori atau ingatan bisa menjadi harta karun yang berharga apabila diolah secara tepat. Memori tersebut nanti bermuara selaras dengan jalan kita di masa depan,’’ tutur Iqbal, penulis lagu itu.
Di single ini pendengar akan menemukan gaya bermusik ala New Jack Swing tanpa meninggalkan unsur kental musik ala ikkubaru. Video klip Memories merupakan gabungan berbagai elemen yang saling menunjang di bagian masing-masing. ’’Pengambilan gambarnya diarahkan langsung oleh Aril Aditian, sutradara dalam negeri yang kini tengah menetap di Jepang. Aktor di videonya diperankan model Jepang Syreeta Ko,’’ jelas tim ikkubaru.
Well, tinggal kita tunggu saja perilisan album keduanya pada 14 Februari mendatang. (c20/mel)