Are You a Zetizen?
Show Menu

Belajar Bikin Susu hingga Masuk Ruangan Bersuhu Minus 30 Derajat Celsius

Afrieza Zaqi Afrieza Zaqi 02 Dec 2017
 Belajar Bikin Susu hingga Masuk Ruangan Bersuhu Minus 30 Derajat Celsius

 

foto: Ivan/Zetizen Team

Palmerstom North, Zetizen.com –Setelah mengunjungi Auckland University of Technology, kali ini para Alpha Zetizen of the Years 2017 berkunjung ke Massey University: Institute of Food Science and Technology kemarin (30/11). FYI, jurusan teknologi pangan di kampus itu menduduki peringkat lima besar terbaik di seluruh dunia loh!

Para AZOTY disambut Steve Flint, professor of food safety and microbiology. Dia mengungkapkan bahwa orang awam kerap menganggap jurusan tersebut mirip dengan tata boga. Padahal, beda banget! Di sini kita belajar tentang tahap pembuatan, pengemasan, hingga pengawetan, serta mempelajari karakteristik dari berbagai jenis makanan.

Menurut profesor yang mengajar di Massey University sejak 10 tahun lalu itu, tantangan terbesar yang harus dihadapi food technologist adalah membuat produk untuk dapat dikembangkan dan diproduksi secara besar-besaran. Sebelum menggarap project, kita harus memperhatikan selera pasar, klien, serta kualitas mutu dan gizi produk tersebut.

Anyway, jurusan teknologi pangan ternyata memiliki prospek masa depan yang cerah loh. Selain bisa bekerja di berbagai perusahaan besar dengan gaji tinggi, kita dapat menemukan jenis makanan baru yang membantu memenuhi kebutuhan pangan di berbagai belahan dunia. Asyik kan bisa jadi food creator.

Para azoty 2017 sangat antusias mendengarkan penjelasan dari dosen Massey University (foto: Ivan/Zetizen Team)

Supaya bisa kuliah di sini, pastikan nilai kimia, fisika, dan matematikamu bagus ya. ’’Kira-kira anak IPS bisa mengambil jurusan ini?’’ tanya Ni Putu Dhanan. Eits tenang, New Zealand menyediakan summer school sebagai program penyetaraan sebelum kamu mengikuti tes ujian masuk. So, masih ada kesempatan untuk mencoba kok.

Hal paling seru adalah diajak berkeliling melihat fasilitas kampus. Ada satu ruangan yang cahayanya di-setting dengan warna merah, biru, dan lainnya untuk menilai makanan. Tujuannya, penilaian rasa bisa benar-benar dilakukan dengan baik tanpa terdistraksi warnanya.

Nggak cuma melihat, Para azoty 2017 juga mencoba susu buatan mereka sendiri (foto: Ryan/Zetizen Team)

Saat memasuki pilot plant, peserta diajak melihat proses membuat susu cair, kental, dan bubuk. Mereka juga dikenalkan dengan alat-alat seperti thermal processor dan lain-lain. Yang paling seru, mereka juga memasuki freezer raksasa dengan suhu minus 30 derajat Celsius yang emang disediakan untuk menyimpan produk dalam waktu lama agar kualitasnya tetap stabil. Beuh, dingin banget!

Di postharvest lab, para azoty 2017 belajar tentang cara penyimpanan produk alam yang telah dipanen. Setelah buah dipetik, perawatan dan penyimpanan dapat memengaruhi kualitas. Setiap produk punya ciri-ciri tersendiri setelah dipanen dan diteliti di tempat tersebut.

Ruangan selanjutnya, food characteristics lab, digunakan untuk mempelajari dan menganalisis sifat produk, baik saat diproses maupun dikonsumsi. Tingkat kekenyalan, kekentalan, cair, hingga crispy diukur di situ. Wah, ternyata banyak banget proses yang dilakukan sebelum makanan tersaji di depan kita. Kira-kira kamu tertarik menjadi food technologist nggak nih?

Para azoty 2017 diajak berkunjung ke Dugald MacKenzie Rose Garden (foto: Ivan/Zetizen Team)

Menutup hari super-hectic di Palmerston North, para AZOTY diajak berkunjung ke Dugald MacKenzie Rose Garden. Di taman yang dibangun sejak 1968 tersebut, terdapat lebih dari 500 jenis mawar. ’’Ayo foto-foto, banyak spot bagus di sini,’’ ucap Ditha mengajak teman-teman lainnya. Saking indahnya, bahkan ada peserta yang hampir tertinggal karena keasyikan berfoto ria. Tenang guys, masih banyak tempat menarik yang mereka explore di New Zealand besok kok!

RELATED ARTICLES

Please read the following article