Zetizen-Persiapan ujian masuk perguruan tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi pelajar SMA. Apalagi kalau informasi yang didapatkan masih kurang. Hilmy Muktafi, seorang mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, membuat sebuah platform untuk mengatasi tantangan tersebut. Yuk, simak cerita Hilmy merintis platform edukasi, Analitica! (elv/c12/lai)
Z: Boleh dong diceritakan bagaimana awal Hilmy mendirikan platform ini!
H: Jadi, ini berangkat dari keresahan akan situasi dan kondisi pendidikan saat ini. Aku sering melihat banyak orang yang menganggap pendidikan adalah sesuatu yang eksklusif, terutama pendidikan tinggi. Hal itu membuat orang jadi nggak percaya diri dan kurang informasi tentang perguruan tinggi. Padahal, pendidikan tinggi itu kan penting buat semua orang agar bangsa ini bisa semakin maju.
Nah, dari situ aku jadi termotivasi untuk membuat platform tryout dan sosialisasi informasi perguruan tinggi supaya bisa membantu banyak orang. Terlebih, pengetahuan dasar yang aku miliki adalah computer science. Jadi, nggak ada salahnya mencoba, hehe.
Z: Inovasi yang Hilmy bikin ini seperti apa?
H: Ini merupakan sebuah platform edukasi yang bisa digunakan untuk menguji, mengetahui, mengasah, dan mengukur kemampuan siswa dalam menghadapi seleksi ujian masuk perguruan tinggi. Kami juga berdiskusi dengan akademisi maupun profesional untuk menyusun soal-soal tryout yang berkualitas, mengembangkan platform teknologi, dan melakukan riset untuk mencari formasi perguruan tinggi. Kami juga berkolaborasi dengan JTV untuk mengadakan program TV ”Sinau nang Omah” untuk mempersiapkan calon mahasiswa dalam mengerjakan soal UTBK.
Z: Apa aja ups and downs yang pernah Hilmy alami?
H: Kami pernah ada di satu titik saat segala sumber daya terkuras habis, tapi belum menerima hasil. Sampai kami merasa perjuangan ini telah selesai. Namun, down itu justru membuat kami semakin bersemangat untuk melihat segala potensi yang ada. Hingga saat ini, kami menjadi satu-satunya platform yang mampu memberikan ’jalur masuk’ atau golden ticket ke berbagai universitas, salah satunya Unair. Bahkan, tercatat sudah diunduh lebih dari 20 ribu kali dan menduduki posisi 16 teratas, bersaing dengan aplikasi edukasi lainnya. Kami juga sedang mengikuti program unggulan Akselerasi Start-up Mahasiswa Indonesia (ASMI) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Z: Bagaimana keseharian Hilmy sebagai mahasiswa?
H: Seperti mahasiswa pada umumnya, aku belajar di kelas dan mengikuti praktikum. Ikut organisasi, kontingen lomba, magang, serta mengikuti berbagai program pengembangan leadership. Apa pun kegiatan dan kesibukannya, asal dijalankan dengan sungguh-sungguh, hasilnya juga akan maksimal.
Z: Bagaimana cara Hilmy mengatasi hambatan yang ditemui?
H: Mindset yang selalu aku ingat bahwa setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Meski setiap tantangan butuh cara penyelesaian yang berbeda, satu hal yang perlu dilakukan adalah menganggap tantangan itu seperti ’’boss” di video game. Jika kamu menang melewati tantangan itu, kamu akan mendapat reward. Dan jika kalah, kamu akan punya pengalaman untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Jangan lupa banyak bersyukur juga karena dikaruniai kemampuan berpikiR.
Z: Kasih pesan untuk anak muda Indonesia dong, Hilmy!
H: Kita semua sama-sama masih belajar. Diri kita saat ini adalah hasil dari berbagai keputusan yang kita ambil sebelumnya. Tetapkan berbagai keputusan secara strategis supaya kamu bisa menjadi diri sendiri versi terbaik nantinya! Tetap semangat anak muda!