Zetizen-Interpreter atau juru bahasa adalah seorang ahli bahasa dan komunikasi yang bekerja dalam suatu pertemuan yang menggunakan lebih dari satu bahasa. Tugas interpreter di sini adalah membantu menyampaikan pesan secara lisan. Nah, kali ini Zetizen berkesempatan mewawancarai Andi Deasy Hapsari, seorang interpreter asal Jakarta, untuk membahas fakta dan mitos jadi interpreter. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut! (elv/c12/lai)
Interpreter dan Translator Melakukan Pekerjaan yang Sama
Hayo, siapa nih yang masih sering mengira interpreter dan translator itu sama? Yaps, dua pekerjaan ini berbeda! Interpreter bekerja sebagai juru bahasa simultan atau lisan, sedangkan translator adalah juru bahasa tulis. Menariknya, interpreter dan translator itu mengambil edukasi dan melatih skill yang berbeda, lho!
Interpreter Merupakan Pekerjaan yang Menjanjikan dengan Gaji yang Besar
Interpreter memang profesi yang menjanjikan karena pekerjaan ini berperan penting sebagai jembatan dalam komunikasi. Semakin tinggi jam terbang maka kamu juga akan semakin terlatih dan mendapat banyak peluang baru. Meski terlihat mudah, pekerjaan interpreter ini cukup menguras tenaga karena di beberapa kegiatan, kamu akan duduk dan menerjemahkan dalam waktu yang cukup lama.
Orang yang Bisa Bahasa Asing Pasti Bisa Jadi Interpreter
Interpreter nggak hanya menerjemahkan bahasa, mereka juga harus cakap berkomunikasi. Untuk menjadi interpreter yang baik, kamu perlu pelatihan, skill, serta jam terbang yang tinggi. Kalau kamu tertarik menjadi interpreter, menguasai bahasa asing sudah menjadi langkah awal yang baik kok!
Profesi Interpreter Nggak Akan Hilang atau Tergantikan Teknologi
Saat ini perkembangan teknologi memang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari kita seperti alat bantu penerjemah. Tetapi, hal ini hanya cocok untuk menerjemahkan percakapan sehari-hari. Penyampaian suatu komunikasi bahasa lisan sendiri membutuhkan ”human touch” yang nggak bisa digantikan sama mesin/robot.
Baca juga:
4 Mitos Kucing Yang Sulit Dipercaya
|
Interpreter Cocok untuk Orang Pelupa
Pelupa atau nggak, seorang interpreter memang harus menjaga kerahasiaan dari setiap klien atau narasumber. Justru seorang interpreter harus melatih memorinya, lho! Sebab, tempo berbicara orang bisa berbeda, kalau pembicara menyampaikan dengan cepat, kamu juga harus bisa mengikuti dan mengingat apa aja yang disampaikannya. Jangan sampai kamu lupa orangnya menyampaikan apa dan salah menerjemahkan, ya.
Important Tips to Remember!
Zetizen-Seorang interpreter bisa menerjemahkan dengan baik jika terus memperkaya diri dan berlatih. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika menjadi interpreter. Yuk, disimak! (elv/c12/lai)
PRACTICE, PRACTICE, PRACTICE
Dari sisi bahasa, kamu bisa terus memperkaya kosakata agar lebih efektif dalam menerjemahkan. Jangan lupa untuk membuat catatan, melakukan research buat topik yang akan dibahas, dan cobalah untuk mencari berbagai pengalaman public speaking.
BE THERE ON TIME!
Ketepatan waktu jadi kunci penting ketika bekerja. Selalu datang lebih awal untuk memas[1]tikan tempat bekerja, hal teknis yang akan di gu nakan, serta apa aja yang harus kamu persiapkan. Dengan datang tepat waktu juga menunjukkan profesionalitas kamu.
LEARN FROM MENTOR
Banyak hal yang bisa kamu pelajari dari seorang mentor dengan segudang pengalamannya. Mentor akan mendukung dan memberikan feedback setelah kamu berlatih maupun bekerja. Jangan ragu untuk meminta bimbingan mentor, ya!