Baca juga:
Start-up Siap Inspirasi Anak Muda Masa Kini
|
Lingkungan Korsel menuntut untuk melanjutkan studi setinggi-tingginya. Kuliah di Universitas menjadi gengsi nomer satu yang patut diperjuangkan. Sebab, itu menjadi penentuan penting bagaimana seseorang dipandangan masyarakat. Anak sekolah di Korsel pun akan melakukan “evening self study” yang berarti setelah sekolah dari pagi, mereka akan tetep belajar sampai jam 11 malam di sekolah. Tidur 5-6 jam perhari termasuk tidur yang terlalu lama bagi orang Korea. Dan kembali pada poin pertama, setelah lulus, mereka juga punya beban baru karena sulitnya mencari pekerjaan.
Diskriminasi Penampilan Fisik
Baca juga:
Review Drama Korea More Than Friends
|
Kalau banyak orang yang menganggap operasi plastik adalah hal yang creepy, tapi tidak masyarakat Korea. Dengan umur 15-16 tahun, remaja di korea sudah diperbolehkan melakukan operasi plastik. Biasanya, perubahan untuk menambahkan kelopak mata adalah operasi plastik yang paling standar dilakukan oleh wanita Korea.
Tampil cantik secara fisik sangat penting. Sebab, mereka bakal di-‘judge’ lebih keras soal penampilan. Bahkan, ukuran cantik di Korea juga sangat berpengaruh untuk peluang diterima kerja. Diskriminasi penentuan gaji pun bisa berbeda berdasarkan tingkat kecantikan seseorang. Hmm... persepsi yang salah nih!
Baca juga:
KERETA PEMBUNUH ENAM NYAWA
|
Nggak Banyak Orang Korea Bisa Berbahasa Inggris
Melihat Koreans wave yang sangat terkenal ke seluruh dunia, ternyata nggak bikin masyarakat atau pelaku industri hiburannya pintar berbahasa Inggris untuk menunjang karir. Yep, sampai sekarang, mereka merasa kesulitan menguasai bahasa Inggris walaupun udah mempelajarinya bertahun-tahun.
Jika kamu memperhatikan penggunaan kata berbahasa Inggris di drama korea, akhiran 'e' biasanya selalu terdengar. Ini menandakan aksen bahasa Inggris yang baik emang sulit diucapkan orang Korea. Makanya, jika kamu berkunjung atau berniat menetap di sana, rasanya agak sulit kalau kamu nggak belajar bahasa Korea. Sebab, bukan mereka yang mengikuti bahasa internasional yang kamu pakai, tapi sebaliknya.
Meskipun banyak mengalami kesulitan, nggak sedikit pula masyarakat Korsel yang mengaku lebih nyaman tinggal di negeri sendiri. Well, apapun kesulitan tinggal di negara manapun, semoga kita tetep semangat jalaninnya ya, guys! Fighting!