Zetizen-Prancis dikenal sebagai negara yang romantis. Selain monumen atau tempat-tempat bersejarah lainnya, kamu bisa menemukan berbagai tempat dan kebiasaan yang seru. Psst, nggak cuma buat jalan[1]jalan, Prancis juga menawarkan pengalaman belajar yang bisa mendukung pengembangan diri loh. Itu seperti yang dikatakan Annisa Permatasari atau Aya, mahasiswa Institut Universitaire De Technologie, dan Jakty Kusuma, mahasiswa Ecole Doctorale GAIA, AgroParis Tech, centré de Montpellier.
Salah satunya, segi pendidikan. Menurut Aya yang tinggal di kota Annecy, ada banyak perbedaan dari segi finansial pendidikan Indonesia dan Prancis. ’’Menurut aku, biaya kuliahnya lebih murah daripada di Indonesia, tapi bergantung kita ambil studi apa. Sekarang aku lagi ambil DUT. Ini setara D-3, tapi bedanya di Prancis cuma dua tahun,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Jakty, banyak beasiswa yang seharusnya bisa diikuti mahasiswa Indonesia. ’’Banyak jalan untuk mendapatkan beasiswa studi ke Prancis. Mulai beasiswa Eiffel, Bourse du Gouvernement Français (BGF), Erasmus, hingga LPDP yang ditawarkan Pemerintah Indonesia,” ungkapnya. Menurut Jakty, nggak ada kelebihan yang fundamental untuk mendaftar beasiswa di Prancis (khusus S-2 dan S-3) jika dibandingkan dengan negara lain. Baik dari aspek tunjangan bulanan maupun persaingan. Beasiswa di negara-negara tersebut sangat kompetitif dan memerlukan effort luar biasa.
Baca juga:
Belajar Memahami Tindak Kejahatan
|
’’Tetapi, jika kita mampu mendapatkan beasiswa untuk ke Prancis, akan didapat keuntungan yang tidak dimiliki jika kita tinggal di negara lain. Contohnya, Caisse d’allocations familiales, sebuah program bantuan tunai dari pemerintah Prancis bagi siapa pun yang secara legal tinggal di Prancis. Bagi mahasiswa, bantuan itu sangat meringankan biaya hidup. Kita bisa mendapatkan bantuan EUR 50 hingga EUR 275 per bulan (bergantung kondisi) yang ditransfer secara langsung ke rekening. Lalu, ada Carte Vitale, sistem asuransi kesehatan gratis (tanpa ada biaya aplikasi dan bayar bulanan),” tuturnya.
Di balik keuntungan yang bisa kamu dapatkan, tentu ada persaingan ketat. Menurut Aya, calon mahasiswa Prancis yang berkuliah dengan beasiswa maupun enggak harus mengantongi sertifikat kemampuan bahasa Prancis yang disebut DELF. ’’Nah, DELF itu ada tingkatannya kayak a1 a2 b1 b2 c1 c2. Idealnya, untuk daftar S-1 atau master di Prancis itu b2. Tapi, ada juga yang minta c1, tapi bukan berarti b1 nggak bisa daftar, tapi biasanya nggak banyak,” jelasnya. So, are you ready to start the journey? (c20/raf)
Baca juga:
Ngga Cuma Belajar Pertanian
|