Zetizen.com – Dunia balap kembali berduka. Setelah dirawat intensif selama 5 hari, Nicky Hayden, pembalap MotoGP yang pernah jadi juara dunia tahun 2006, baru saja meninggal dunia. Pembalap asal Amerika Serikat tersebut sebelumnya kritis akibat kecelakaan lalu lintas yang menimpanya saat bersepeda di daerah pantai Rimini, Italia. Ia ditabrak pengendara mobil saat menyebrang jalan hingga koma dan akhirnya meninggal.

Gara-gara ini, pembalap dan penggemar motoGP langsung heboh. Ungkapan duka-cita pun dilayangkan jutaan orang di dunia. Sebab, selain sangat berprestasi, Hayden memang punya banyak hal yang bakal selalu dikenang oleh teman, keluarga, dan penggemarnya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bukan Berasal Dari Lintasan Aspal

Jika kamu mengira Hayden berasal dari pembalap di lintasan aspal seperti pembalap GP lainnya, kamu salah besar. Sebab, Nicky Hayden memulai debut balapannya justru di lintasan off road alias dirt bike championship. Gelar pertamanya di dirt bike championship ia menangkan pada tahun 1999. Kemenangan itu dibarengi prestasinya sebagai Rookie of The Year pada Hagerstown Half Mile.

Memulai Debut Bersama Valentino Rossi

Setelah sukses di Dirt bike, Hayden memutuskan hijrah ke ajang AMA Superbike Championship. Perfrormanya di ajang tersebut lah yang akhirnya membuat Hayden dilirik tim MotoGP Honda. Alhasil, Ia pun menjadi rekan satu tim Valentino Rossi di ajang MotoGP tahun 2003.

Di tahun itu jugalah, Hayden mendapatk gelar pertamanya di MotoGP sebagai Rookie of the Year dengan finish di urutan ke 5 klasmen musim 2003. Inilah awal julukannya sebagai Kentucky Kid. FYI, Kentucky merupakan tempat dimana Hayden lahir dan dibesarkan.

Sempat Ganti Nomor dari 69 menjadi 1

Pada tahun 2006, Hayden memenangkan gelar juara perdananya di MotoGP. Dan sesuai peraturan MotoGP, pemenang juara dunia boleh mengganti nomor balapnya menjadi 1. Dan itulah yang dilakukan Hayden di musim balap 2007.

Sayang, selama menggunakan nomor 1, performa Hayden justru turun drastis. Sepanjang musim, performanya sangat buruk. Ini lah yang akhirnya memunculkan isu kutukan nomor balap 1. Menurut isu tersebut, siapapun pembalap yang memasang nomor balap 1 akan mengalami performa buruk sepanjang satu musim.

Hijrah ke Superbike Hingga Akhir Hayatnya

Setelah diterpa ketidakharmonisan dengan Honda, Hayden pun memilih untuk pindah ke Ducati hingga musim 2013. selama 5 tahun berada di Ducati, Cidera punggung yang dialami Hayden terus membuat performanya menurun. Meski begitu, Ia Selalu berusaha untuk kembali balapan untuk menunjukkan bahwa Hayden masih seorang pembalap yang tidak boleh dianggap remeh.

Sempat berpindah lagi ke Honda Aspar di tahun 2014 hingga 2015, Hayden akhirnya memutuskan untuk benar-benar berhenti dari karirnya di MotoGP pada 2016. Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di ajang Superbike bersama beberapa mentan pembalap MotoGP lain seperti Max Biaggi, Charlos Checa, dan Makoto Tamada.

69 merupakan Nomor kesayangan Ayahnya

Mungkin beberapa orang selalu bertanya mengapa Nicky Hayden selalu identik dengan nomor 69. Bahkan meskipun sudah hijrah ke Superbike pun Ia masih tetap menggunakan nomor tersebut. Ternyata 69 sendiri merupakan nomor kesayangan sekaligus nomor yang digunakan ayah Nicky Hayden ketika balapan di berbagai seri balap.

Pembalap Motor Profesional Terakhir Amerika

Dengan meninggalnya Hayden, praktis tidak ada lagi pembalap asal Amerika Serikat yang membalap secara profesional di ajang balap  motor dunia. Wajar kalau banyak orang yang akhirnya merasa begitu kehilangan sosok Hayden sebagai pembalap.

Itulah sederet fakta-fakta Nicky Hayden sepanjang masa karirnya. Hat's off, Mate, Rest in Peace.

Editor: Bogiva