zetizen

JAKARTA FILM WEEK 2021, Media Apresiasi Film Lokal Mancanegara

Movie

Zetizen - Internasional film festival has arrived! Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Jakarta Film Week 2021 secara online dan offline pada 18–21 November. Kegiatan festival secara offline berlangsung di bioskop CGV, Cinema XXI, dan Hotel Ashley. Sementara itu, pemutaran film secara online eksklusif hanya di Vidio. Festival film berskala internasional itu menggandeng artis muda tanah air, Shenina Cinnamon, sebagai festival ambassador.

Agendanya nggak cuma nonton film, lho! Ada prafestival berupa launching pada 25 Agustus dan road to Jakarta Film Week 2021 pada 5–7 November. Dua acara itu dilaksanakan secara online dengan mendatangkan para kurator yang ahli di bidang masing-masing. Dalam road to Jakarta Film Week 2021, sejumlah film yang menggambarkan Jakarta ditayangkan, mulai Asmara Dara karya Usmar Ismail (1958), Cintaku di Rumah Susun karya Nya’ Abbas Akup (1987), Opera Jakarta karya Sjumandjaja (1985), hingga Love karya Kabir Bhatia (2008).

Penayangan film road to Jakarta Film Week 2021 dilanjutkan dengan tiga webinar yang diisi narasumber kompeten seperti antropolog budaya Aryo Danusiri, jurnalis Permata Adinda, sutradara Nia Dinata, Asmara Abigail, dan kritikus Amir Siregar.

Festival Jakarta Film Week 2021 resmi dibuka di CGV Grand Indonesia Jakarta pada Kamis (18/11). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir untuk memberikan sambutan. ’’Sudah waktunya industri film menyesuaikan dengan era kenormalan baru. Kami berharap Jakarta Film Week membawa pesan bahwa Jakarta memiliki satu festival penting yang mendukung kebangkitan industri perfilman pascapandemi. Mendorong perfilman Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi tamu yang memesona di dunia internasional,’’ ungkap Anies.

Festival film dibuka dengan world premiere Ranah 3 Warna dan ditutup dengan Whether the Weather is Fine karya Carlo Francisco Manatad. Ada dua jenis program yang dihadirkan, yakni film dan nonfilm. Program film meliputi pemutaran 277 film berbagai genre. Film-film tersebut berasal dari Asia, Eropa, dan negara lain dengan total 30 negara partisipan.

’’Ada pula Jakarta Film Fund yang merupakan kompetisi para filmmaker untuk bisa mengirimkan proposal film mereka. Nah, selesai tahap seleksi, akan ada beberapa cerita yang diproduksi dan dimentori langsung oleh praktisi sinema Indonesia,’’ jelas Head of Publicity Jakarta Film Week 2021 Gayatri Nadya.

Untuk program nonfilm, ada master class bagi pekerja film profesional, talk show, dan community. Beberapa tema menarik diangkat menjadi tema acara tersebut seperti Content in Digital Platform, Films and Jakarta, hingga Creative Adaptations of Films during the Pandemic. Bukan hanya dari lokal, pembicaranya juga ada yang dari mancanegara. Wah, keren banget!

’’So far, acaranya dapat respons baik dan cukup challenging, ya. Orang-orang saat ini kan banyak yang excited ke bioskop. Terlebih, ada beberapa film Indonesia yang ditayangkan perdana dan film pendek yang mostly aksesnya cuma di festival. Jadi, kami berusaha mempersiapkan semuanya dengan aman dari segi konten serta keterlibatan masyarakat dan filmmaker,’’ tutur Gayatri.

Hadirnya Jakarta Film Week 2021 diharapkan dapat menjadi media apresiasi dan edukasi yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan industri film. Jakarta Film Week 2021 juga dapat membuka kesempatan dan peluang baru untuk berkarya bagi para filmmaker. Selain itu, dapat menjadi pemicu bagi industri film di daerah lain untuk semakin berkembang sehingga bisa meningkatkan kualitas industri film di Indonesia secara keseluruhan. Maju terus sinema Indonesia! (arm/c12/lai)