Meretas Jejak The Social Network
Dibuka dengan intensitas perdebatan antara Mark Zuckerberg dan Erica Albright, The Social Network memasuki dunia kecewa dan ambisi. Tersebab oleh cinta yang berakhir, Mark menyalurkan emosinya dalam sebuah blog pribadi, yang menjadi batu loncatan menuju penciptaan website kontroversial, Facemash, bersama teman sekamarnya, termasuk Eduardo Saverin.
Namun, apa yang seharusnya menjadi awal gemilang, justru menggiring mereka ke dalam konflik persahabatan yang rumit. Terobosan cemerlang untuk menciptakan situs jejaring sosial ternyata memicu gelombang perselisihan, membawa pemirsa dalam petualangan konflik personal, intrik bisnis, pengkhianatan, dan pencurian ide.
The Social Network meraih dinamika cerita dengan mempersembahkan alur yang penuh dengan ketegangan, menyoroti dua permasalahan hukum yang berbeda yang secara langsung memengaruhi Mark. Dalam lapisan konflik ini, film ini melukiskan bagaimana kisah penciptaan Facebook diwarnai oleh drama pribadi, ketegangan bisnis, dan pertarungan hukum yang meruncing.
Melalui perjalanan serba kompleks ini, The Social Network bukan hanya mengungkapkan rahasia di balik kejayaan Facebook, tetapi juga mengeksplorasi perjuangan dan pengorbanan di balik layar, membuatnya menjadi perjalanan yang menghibur dan mendalam.
Para Pemeran Facebook Yang Penuh Ironi
The Social Network mempunyai durasi tayang selama dua jam, dan berjalan begitu menyenangkan lewat konsep cerita yang disajikan.para pemeran Jesse Eisenberg sebagai Mark Zuckerberg dapat mengeksplorasi dimensi yang sangat emosional karakter tersebut secara kharismatik.
Mark dalam film ini dikisahkan menghadapi persoalan yang cukup ironis, dimana ia mesti menghadapi temanya Eduardo dalam gugatan hukum terkait perusahaan Facebook yang mereka bangun.