Zetizen-Bicara tentang anime yang selalu berhasil menguras air mata pasti kurang lengkap kalau nggak melibatkan judul AnoHana. Yap, studio yang memproduksi AnoHana, CloverWorks, Maret ini bakal menayangkan film anime yang berjudul Her Blue Sky. Film yang digadang-gadang bakal memiliki line cerita yang manis dan ending mengharukan ini siap tayang pada 11 Maret 2020. Kira-kira bakal seperti apa ya ceritanya?

Dalam sinopsisnya, Her Blue Sky menceritakan sang tokoh utama yang bernama Aoi Aioi. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang musisi yang sukses karena tertarik dengan musik sejak kecil. Aoi hanya tinggal dengan kakak kandung perempuannya, Akane Aioi. Orang tuanya telah meninggal karena kecelakaan. Sebagai seorang kakak, tentu Akane mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan merawat adiknya yang masih duduk di bangku XI SMA. Alhasil, ia harus mengurungkan niatnya untuk pindah ke Tokyo bersama kekasihnya, Shinnosuke Kanomura.

Cerita semakin menarik begitu Akane dan Aoi dipertemukan kembali dengan sosok Shinnosuke yang datang dari masa 13 tahun yang lalu dengan penampilan saat masih SMA. Aoi sering menghabiskan waktu bersama Shinnosuke untuk bermain musik bersama. Lambat laun ia pun jatuh cinta dengan Shinnosuke. Tentu hal ini menjadi dilema besar baginya yang tidak ingin menyakiti hati Akane. Lantas, apa keputusan yang akan Aoi ambil nanti? Well, semua akan terjawab kalau kalian nonton filmnya ketika sudah tayang nanti!

Dari sinopsisnya, tentu film ini akan mengambil unsur time travel dengan bumbu romansa ala remaja yang penuh liku-liku. Trailernya dirilis Encore Films Indonesia sejak 7 Oktober 2019 lalu selaku distributor filmnya. Di Jepang filmnya tayang sejak Oktober 2019 dan berhasil masuk nominasi Film Animasi Terbaik di ajang penghargaan 43rd Japan Academy Prize. Mengudaranya film Her Blue Sky tentu akan menambah jajaran anime dengan unsur time travel fantasy yang dikemas dengan latar waktu berbeda.

Sebab, anime dengan unsur time travel biasanya menyajikan latar waktu dengan kemasan cerita yang berbeda dan nggak terduga. ’’Kebanyakan penikmat anime memilih genre fantasi sebagai perhitungan utama ketika menonton anime. Apabila terdapat unsur time travel, itu bisa jadi nilai plus karena menambah makna dan kekayaan cerita,’’ tulis Amelia Krozheviz di Amino Anime, sebuah community platform terbesar di internet. Memang sih, beberapa jajaran film dengan unsur time travel sukses besar dan semakin menghidupkan jalan cerita. Misalnya, Kimi No Nawa dan The Girl Who Leapt Through Time. Kalau anime time travel favorit kalian apa nih? (c20/mel)

Zetizen-Anime genre fantasi dan unsur time travel bisa dibilang dapat menyajikan jalan cerita yang nggak terduga dengan plot twist yang menarik. Nih, Zetizen rangkum time travel anime dengan plot cerita terbaik. Ada favoritmu nggak nih? (c20/mel)

Cerita berkisah tentang tokoh utama bernama Shin Hazama yang telah menutup hatinya terhadap orang lain sejak ibunya meninggal. Namun, teman masa kecilnya, Kotori Izumi, hadir untuk mendampingi dan meyakinkannya bahwa masih banyak orang yang peduli dengannya. Shin dikejutkan dengan kehadiran sosok lain dari ’’dirinya’’ yang bernama Jin. Ia datang dari dunia paralel yang berbeda dengan Shin. Dari sini, Shin mau tidak mau harus membantu Jin karena teman-temannya di dunia paralel tengah bertarung melawan kejahatan yang akan berdampak pada eksistensi kehidupannya di masa kini.

Naomi Katagaki memiliki kepribadian yang pendiam dan kutu buku. Ia berteman dengan Ruri Ichigyou yang juga suka membaca buku. Meski begitu, Ruri sering bersikap dingin kepada Naomi. Ketika sedang berjalan-jalan di luar, tiba[1]tiba Naomi dikejutkan dengan seseorang yang mengaku sebagai Naomi dari sepuluh tahun yang akan datang. Ia meminta tolong kepada Naomi untuk menyelamatkan nyawa Ruri dari kehancuran yang akan melanda Jepang.

Well, kita semua pasti pernah menginginkan kemampuan untuk memutarbalikkan waktu. Makoto Konno memiliki kemampuan memutarbalikkan waktu ketika terlibat dalam sebuah kecelakaan kereta saat hendak pergi ke sekolah. Melalui kemampuan tersebut, Makoto mulai menggunakannya untuk kepentingannya. Misalnya, agar tidak terlambat masuk sekolah. Namun, dia tidak menyadari bahwa bermain dengan masa lalu harus menerima konsekuensi yang setimpal. Salah satunya, kehilangan sahabatnya untuk selamanya.