Zetizen.com – Membawa sebuah film yang eksis di serial TV menuju layar lebar tentu menjadi sebuah tantangan besar bagi Dean Israelite. Gimana nggak, serial Mighty Morphin Power Ranger menjadi tayangan yang sangat hits di tahun 90an. Namun, Dean berhasil membawakan film klasik ini dengan lebih modern.
Non-spoilers review
Dibuka dengan flashback Zordon sang Ranger merah yang harus dipaksa tumbang oleh Rita Repulsa yang berkhianat saat menjadi Ranger hijau di era Mesozoik. Saat itu juga, Zordon memerintahkan Alpha 5 untuk melepaskan meteor dan menyegel kristal Zeo bersama dengan kristal Ranger agar tidak jatuh di tangan Rita. Akibat dari meteor itu juga, Rita Repulsa terbuang dan membeku di bawah laut.
Setelah melihat bagaimana dan mengapa Rita Repulsa berkhianat, kita langsung dibawa ke setting abad-21. Bahkan, disajikan juga sebuah konflik dimana persahabatan harus berakhir hanya karena menyebar foto ke sosial media. Ini menjadi potret kejadian di kehidupan anak muda jaman sekarang. Tentunya Dean sengaja membawa masalah ini untuk lebih dekat ke penonton remaja.
Mungkin selama ini kita mengira kelima Ranger adalah teman dekat yang sudah lama kenal. Namun ternyata, kelimanya nggak ada yang saling kenal sebelum mereka bertemu di tambang dan menemukan Ranger’s Crystal. That's why, Jason Scott, Billy Cranston, Zack Taylor, Trini, dan Kimberly nggak bisa berubah meski sudah bertemu zordon dan Alpha 5 di markas Power Rangers. Meski sudah latihan keras memperkuat diri, namun friendship mereka masih belum terikat kuat.
Hingga akhirnya, Billy harus meregang nyawanya demi menyelamatkan teman-temannya dari Rita Repulsa. Dari sinilah, kedekatan mereka mulai terjalin. Bahkan mereka rela mengorbankan nyawanya demi kembali menghidupkan Zordon.
Review
Dengan unsur sinematografi yang bagus dan effect yang keren, film ini layak untuk menjadi tontonan kamu di akhir pekan ini. Serunya lagi, sang sutradara berhasil menyatukan penonton baru dan para fans lama dari serial Power Rangers.
Awalnya design kostum para Ranger dikomentari negatif fans karena mirip dengan kostum Ironman. Namun, hal ini tidak seburuk poster dan teaser yang dirilis Lionsgate, kok. Pasalnya, ketika langsung melihat dalam film kamu bakal berkomentar "Wih keren juga kostumnya!"
Overall, beberapa orang mungkin akan beranggapan hampir ¾ film ini cukup membosankan. Tapi, di ¼ akhir film barulah keseruannya mulai bangkit. Dimulai dengan munculnya Zord yang dikendarai para Rangers untuk menyelamatkan Angel Groove. Melawan para pasukan dari Rita Repulsa. Hingga harus bersusah payah menjatuhkan Goldar yang merupakan senjata andalan Rita Repulsa untuk mengambil kristal Zeo.
Ketika pertarungan antara Ranger dan para musuh juga terlihat sangat real. Bahkan, kamu akan teringat film the Avengers (2012) ketika pasukan luar angkasa masuk dan merusak bumi. Nggak ada darah, namun koreo gerakan pertarungan mereka sangat keren.
Secara keseluruhan, film ini tidak terlalu buruk. Namun, untuk durasi waktu yang cukup panjang membuat film ini mungkin akan terlihat membosankan dibagian awal. Zetizen beri nilai film ini 7/10 untuk efek dan kepandaian sang sutradara menjembatani fans dan penonton baru. Oiya, akan lebih menarik jika film ini lanjut ke sekuel ke dua dengan hadirnya Tommy Olivier. Apalagi sampai bisa meng-combine zord milik green ranger dan milik kelima Rangers lainnya.
Editor: Fanny Kurniasari