Zetizen.com – Di saat masyarakat masih ngefans berat artis-artis Korea, pemerintah Tiongkok malah menghentikan hal-hal berbau hallyu masuk negaranya. Padahal, selama ini Tiongkok merupakan pasar yang sangat menguntungkan Korea Selatan. Drama-drama hits dibeli mahal dan tiket konser-konser terjual habis. Lalu, kenapa Tiongkok jadi anti-hallyu?
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Tiongkok melakukan anti-hallyu. Pada 2012, netizen Korea Selatan juga menuduh Tiongkok melakukan anti-hallyu. Sebab, saat itu banyak berita buruk tentang idol Korea yang disebar oleh media Tiongkok. Tapi, itu cuma asumsi netizen. Sedangkan kali ini, sepertinya Tiongkok benar-benar anti-hallyu. Hal itu terbukti dari berbagai larangan penayangan hal-hal berbau Korea Selatan.
Apa saja yang dilarang? Situs-situs, terutama situs streaming drama dan musik Korea Selatan. Selain itu, channel-channel TV Korea Selatan juga diblokir. Misalnya, MBC, KBS, dan SBS. Hal ini tentu memicu protes dari penggemar hallyu di Tiongkok. Tapi, sampai sekarang protes itu nggak berhasil mengubah keputusan pemerintah.
Baca juga:
"So Not Worth It" is Totally Worthy!
|
Ternyata, keputusan anti-hallyu ini dilandasi isu yang lebih serius, bukan sekedar rasa iri karena drama Korea Selatan lebih banyak diminati. Isu itu berhubungan dengan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense), sistem pertahanan rudal yang sangat canggih milik Korea Selatan. Jadi, Tiongkok ketakutan karena ada perlombaan senjata.
Entah sampai kapan Tiongkok melakukan anti-hallyu. Yang jelas, gara-gara keputusan ini, perekonomian Korea Selatan terguncang! Beberapa fan meeting, misalnya Suzy dan Kim Woo-bin dalam Uncontrollably Fond, dibatalkan. Agensi-agensi besar seperti YG Entertainment dan SM Entertainment mengalami penurunan saham.
Menurutmu, apakah anti-hallyu ini perlu?
Editor: Ratri Anugrah