Zetizen.com - Ragam konsep pentas seni (pensi) anak muda Indonesia emang nggak ada habisnya deh. Kayak pensi SMAI Al-Azhar 3 Jakarta yang mengusung perpaduan konsep Indonesia tempo dulu dan abad 20 yang modern. Acara bertajuk "The Return of Treffen Tres" ini digelar kemarin (1/10) di area SMAI Al-Azhar 3.
Venue acara terbagi menjadi dua. Yakni area outdoor untuk Ramayana Stage, sedangkan Mahabarata Stage berada di area indoor. Sejak memasuki venue, pengunjung disambut dengan suasana modern ala summer music festival. Lapangan sekolah disulap menjadi pelataran dengan rumput sintetis yang nyaman diduduki pengunjung.
Sambil menikmati performance dengan lagu ballad-acoustic di Ramayana Stage, berbagai booth makanan dijamin manjain perut juga. Adithia Sofyan, Petra Sihombing, bahkan penyanyi jazz seperti Danilla sukses bikin Sabtu sore berasa asik dengan suara "adem" dan musik akustik yang nyantai banget.
Untuk pengunjung yang mau nikmatin musik up-beat yang enerjik, Mahabarata Stage jadi area yang cocok. Di sini, guest star dengan stage act seru bisa dinikmati pengunjung. Teza Sumendra, The Dance Company dan Kelompok Penerbang Roket perform di awal acara. Dari desain venue, ada pameran artwork, display foto Presiden-presiden Indonesia serta lukisan kreatif wayang dan batik yang bikin kesan "Indonesia banget" makin terasa.
Anyway, acara kemudian dilanjut dengan penampilan Bunga Citra Lestari dan Nidji di akhir acara. Lagu-lagu hits seperti Pernah Muda, Kecewa, dan the one and only lagu legendaris, Sunny (Cinta Pertama) berhasil bikin penonton mellow. BCL bahkan sempat menarik salah satu penonton bernama Sunny saat menyanyikan lagu berjudul sama itu. Duh, bikin baper!
Suasana ceria dihadirkan Nidji yang membuka penampilannya dengan lagu Shadow. Serta hits Biarkanlah, Laskar Pelangi dan Arti Sahabat yang lengket sama kesan anak muda banget. Treffen Tres akhirnya Nidji tutup dengan lagu Disco Lazy Time yang bikin penonton ikutan jingkrak bareng. Seru abis deh!
Baca juga:
Meriah jelang akhir tahun di KERTAS 21
|
FYI, penggabungan kedua konsep ini ternyata bukan tanpa alasan. Menurut Thirafi, Ketua Panitia Treffen Tres 2016, pihaknya ingin jadi reminder untuk pengunjung dalam melihat sisi dan budaya Indonesia dari masa ke masa. Pembagian venue menjadi dua juga untuk menyesuaikan selera musik pengunjung.
"Kami ingin menampilkan budaya Indonesia yang udah ada sejak lama yang digabungkan dengan konsep modern masa kini. Penampilan guest star di dua stage juga kita sesuaikan dengan selera musik pengunjung," ujarnya.
Kebukti, konsep ini pun bikin pengunjung betah. Salah satunya Jofinka Putri, pengunjung langganan Treffen Tres yang mengakui konsep Treffen Tres kali ini lebih seru. "Aku bahkan datang sejak sore buat lihat perform Teza Sumendra. Dilanjut di ujung acara, aku nungguin Nidji. Konsep acara tahun ini makin bagus dan keren," ucap siswi dari SMAN 3 Jakarta tersebut.
Nah, terbukti kan keseruan Treffen Tres 2016 ini? Well, meskipun dipersiapkan hanya dalam waktu 1,5 bulan, acara ini berhasil berjalan sukses dengan pengunjung yang ramai. (ver)