zetizen

Euforia Big Eight Samsung KeKeR Futsal League 2017

After School

Makassar, Zetizen.com – Babak delapan besar Samsung KeKer Futsal League (KFL) 2017 dimulai hari ini (13/2). Bertempat di GOR Sudiang, Makassar, ajang futsal terbesar se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini menyajikan hal-hal menarik dari peserta. Seperti apa serunya babak delapan besar KFL 2017? Yuk, disimak!

Laga Tensi Beraroma Gengsi

KFL 2017 menyajikan laga tensi tinggi beraroma gengsi dua tim unggulan, yaitu Smandel–SMAN 8 Makassar–dan Smases–SMAN 11 Makassar. Uniknya, duel juga merupakan duel si kembar Rey El Chanaka di Smandel dan saudaranya, Ray El Chanaka, di Smanses. Mereka berdua adalah pilar tim masing-masing hingga sukses meraih tiket delapan besar atau big eight.

 

Para pelatih berharap si kembar bisa bermain sportif. “Pemain harus bisa total membela tim di laga nanti seperti yang telah dipersiapkan sebelumnya,” tegas pelatih Smadel, Hartawansyah, Minggu, 12 Februari. Rey dan Ray pun mengaku akan memberikan permainan terbaik untuk tim sekolah tanpa ada tendensi apapun selain meraih kemenangan.

Tim dance SMAN 4 Makassar menyemangati tim futsal sekolahnya

Tim Dance Rela Jualan Gorengan

Kejutan demi kejutan terus bergulir di GOR Sudiang. Tim yang mengikuti Honda Dance Competition Samsung KFL 2017 juga tampil nggak kalah maksimal. Bahkan, tim dance SMPN 2 Makassar (Spendu) sampai rela jualan gorengan. Hasil jualan dipakai untuk membeli properti pendukung.

“Tim sudah berkeringat banyak demi tampil di KFL. Rela jualan gorengan demi menambal dana,” kata Kapten tim dance Spendu, Jilan Tsamarah Hatta, usai tampil dengan konsep Sailor Moon.

Menurut Jilan, tampil di KFL memang nggak gampang. Selain mengandalkan skill, properti dan kostum yang padu juga harus mendukung. “Kita sadar bagaimana kompetisi di KFL. Oleh karena itu, kami semangat tampil totalitas,” beber Jilan.

Lima Detik Menegangkan

Tendangan bebas Rivail Ka’bah Faisal pada lima detik terakhir, seketika membuyarkan mimpi Smansel (SMAN 9 Makassar) menuju big eight Samsung KFL 2017, Minggu, 12 Februari. Sebab, Rivail berhasil membawa Salis–SMAN 1 Sungguminasa–menuju babak delapan besar dengan skor akhir 5-4.

SMAN 1 Sunnguminasa (kostum hitam) memulangkan SMAN 9 Makassar lebih awal di GOR Sudiang

Rivail mendapat kesempatan tendangan bebas setelah wasit memberikan hukuman atas pelanggaran yang dilakukan pemain Smansel, Wahyu Budi. Berkat kemenangan ini, pelatih Salis Patiroy Patau mengaku bangga. Menurutnya, laga ini sangat menguras tenaga. “Kedua tim saling berburu angka kemenangan. Memenangkan laga ini tak lepas dari keberuntungan,” ucapnya merendah.

 

Manajer Smansel Heru Susanto dan sang guru pembimbing Atmam Amir tidak kuasa menahan kesedihan. Sebab, ini kesempatan pertama mereka kembali mengikuti ajang Samsung KFL 2017. Smansel sempat vakum pada 2011. “Tak apa kalah. Kami sudah puas dengan permainan anak-anak. Ke depan kami akan datang dengan skuat yang lebih baik lagi, ” tandas Heru.

 

| Penulis dan Fotografer: Tim Zetizen Fajar