TAHUN baru harapan baru! Karier yang bagus tentu menjadi salah satu resolusi para freshgraduate. Eitts, mahasiswa tingkat akhir juga harus sudah punya plan berkarier ke depan. Sebab, banyak hal yang perlu disiapkan sebelum terjun ke dunia kerja. Mulai skill sampai pilihan karier yang tepat. Yuk, intip prospek karier yang terbuka lebar di tahun ini! (elv/c12/lai)
Bidang Kesehatan
Pandemi, tampaknya, belum akan selesai. Hal itu menempatkan bidang kesehatan berada di peringkat teratas tenaga kerja yang banyak dibutuhkan. Bukan cuman dokter, tenaga profesional kesehatan seperti perawat, terapis, administrasi medis, hingga ilmuwan sama dibutuhkannya. Untuk menjadi tenaga kesehatan, kamu perlu ketekunan, dorongan untuk terus belajar, dan kepedulian terhadap sesama.
Teknologi Informasi
Bidang TI menjadi bidang yang paling berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi, tren bekerja dari rumah membuat kebutuhan tenaga kerja di bidang ini semakin meningkat. Penggunaan website,software, dan aplikasi juga menjadi faktor pendorong. Tenaga TI yang banyak dicari setidaknya harus menguasai bahasa coding, data analytics, cyber security, dan kreatif.
Aktuaris
Melansir Forbes, aktuaris mengalami pertumbuhan hampir 20 persen pada akhir dekade ini. Aktuaris harus mampu mengevaluasi risiko dan umumnya melewati serangkaian ujian lisensi. Kalau kamu suka dengan data dan statistik, aktuaris bisa jadi pilihan karier yang tepat. Sebagian besar aktuaris memang bekerja di perusahaan akuntansi, tapi keahlian statistik tersebut juga bisa digunakan perusahaan untuk memprediksi penjualan dan keuntungan.
Manajemen Finansial
Saat ini semakin banyak orang yang melek finansial sehingga dibutuhkan banyak tenaga ahli di bidang manajemen finansial. Tugasnya adalah memeriksa pendapatan dan pengeluaran serta memaksimalkan keuntungan. Skill yang diperlukan, antara lain, teliti, berpikir cepat dan efisien, serta paham instrumen keuangan. Finansial nggak terbatas konsultan keuangan aja, lho! Kamu juga bisa mendalami profesi akuntan, auditor, dan financial analyst.
BANYAK kebiasaan baru yang muncul sejak pandemi. Sebagaimana kamu yang kelas online pakai atasan seragam, tapi bawahannya celana santai.Tenaga profesional juga begitu, lho! Nah, karier di 2022 masih akan dipenuhi beberapa tren populer seperti hybrid work, remote job, sampai great resignation. Buat kamu yang bentar lagi memasuki dunia kerja, yuk ketahui lebih dalam! Fenomena great resignation muncul karena banyak orang yang mulai memikirkan kembali prioritas hidup dan ingin mengejar passion. Alasannya cukup beragam, dari yang memang ingin resign, ingin membuka usaha sendiri, sampai yang sudah terlalu nyaman bekerja di rumah
ketika menjalani hybrid work. Hybrid work merupakan kombinasi dari kebijakan work from home (WFH) dan work from office (WFO). Dalam seminggu, kamu akan diminta untuk bekerja di kantor di hari yang sudah ditentukan.
Sisanya bisa dilakukan di mana pun. Hasil survei McKinsey menunjukkan 9 di antara 10 p e r u s a h a a n a k a n memberlakukan kebijakan hybrid setelah pandemi usai. Kalau remote job, kamu nggak perlu bekerja di kantor. Kamu bahkan bisa bekerja di perusahan luar negeri tanpa harus ke sana. Positifnya, kamu bisa bekerja di mana saja. Waktu juga jadi lebih fleksibel dan nggak perlu capek terjebak macet. Meski begitu, hybrid work dan remote job punya hambatan dalam komunikasi dan produktivitas.
Agar lebih siap menghadapi tren tersebut, kamu perlu menguasai beberapa skill seperti komunikatif dan proaktif. Karena bekerja sendiri, kamu wajib mandiri menyelesaikan tanggung jawab dengan self-motivation yang kuat. Oh, ya! Jangan lupa jadi tech savvy, selalu belajar dan upgrade diri tentang teknologi di sekitar kamu. (elv/c12/lai)