Zetizen-Semakin canggih teknologi, semakin mudah pula untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Berbagai platform jualan online terbuka lebar. Yang lagi populer, khususnya di kalangan seniman, adalah non-fungible token (NFT). Popularitas NFT didukung dengan meningkatnya tren investasi menggunakan mata uang kripto yang mulai digandrungi selama masa pandemi.
NFT merupakan bentuk aset digital yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, tulisan atau item yang terdapat pada game dan video. Dengan NFT, kamu bisa menjual karya seni digital yang diakui kepemilikannya. Sebab, karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya lewat kode identitas yang unik dan mudah diperdagangkan melalui blockchain. Berbeda dengan platform jualan online, transaksi NFT menggunakan mata uang kripto seperti bitcoin dan ethereum. Sistemnya juga decentralized. Jadi, semua transaksi bersifat transparan.
Bila Sahil, salah seorang seniman, mengaku tertarik dengan dunia metaverse NFT karena konsep blockchain-nya. ’’Ada royalti di setiap karya yang kita buat. Jadi, saat karya terjual, itu bakal bisa dijual lagi oleh kolektor pertama ke pasar secondary. Jika di pasar secondary terjual, kita dapat royalti bergantung berapa persen dari yang kita tentukan. Nah, penentuan royalti ada di tahap awal saat kita mau minting, mengunggah karya kita ke blockchain,’’ jelasnya.
NFT menghubungkan langsung seniman dengan kolektor. Seluruh dunia dapat melihat karya seni yang kamu unggah. Metadata karya senimu juga nggak bisa diduplikasi karena tersimpan selamanya di dalam blockchain. Tentu, hal itu menjadi salah satu cara untuk mengurangi pembajakan karya atau pencurian identitas seniman yang marak terjadi.
’’Kesulitannya menemukan kolektor setia. Jadi, kita harus membuat personal branding dan memperkuat identitas karya. Sebab, sifat kolektor itu bermacam[1]macam. Ada yang mengoleksi karena sekadar suka, ada juga yang melihat value senimannya. Dan kebanyakan orang menganggap NFT ini auto-cuan, padahal kita juga harus promosi sana sini supaya laku,’’ lanjutnya.
Well, menjual karya seni di NFT memang gampang-gampang susah. Apalagi, ada beberapa orang yang nggak setuju dengan sebuah token yang dihargai ratusan hingga miliaran rupiah.
’’You create, you promote, and you sell it. Hasil penjualannya bisa dicairkan melalui exchange. Jangan sedih atau menyerah! Ikuti komunitas NFT karena di sana kita saling support. NFT is a long game. NFT tidak sekadar jual karya, tapi juga investasi,’’ tandas Bila Sahil. So, wanna try it? (arm/c12/lai)
BUAT kamu yang punya karya digital, nggak perlu bingung mau dijual ke mana. Kamu bisa mencoba daftar ke NFT. Pengin tahu caranya? Check these out! (arm/c12/lai)