Zetizen-Kalau dengar pekerjaan yang satu ini, mungkin yang langsung terlintas di pikiran kita adalah keseharian yang bakal diisi dengan update konten atau story di media sosial (medsos). Padahal, nggak sesederhana itu! Di era serba Digital saat ini, tentu peran seorang social media strategist mulai banyak diperhitungkan. Nah, biar kamu lebih kenal pekerjaan yang satu ini, intip yuk penjelasan dari Ami Diah Prihani, social media strategist dari SUVARNA.ID. (c20/mel)
Sesuai namanya, seorang social media strategist bertugas menyiapkan beberapa strategi untuk medsos yang mereka pegang agar mencapai objektif dari sebuah perusahaan atau brand. Ami menjelaskan, seorang social media strategist nggak hanya melakukan manajemen di medsos. "Tapi juga membuat strategi dengan menggunakan peran-peran yang bisa mendukung social media activation kita seperti membuat konten yang relevan untuk objektif dari perusahaan atau brand yang kita tangani," ungkapnya.
Social media strategist juga meng-handle bidang digital ads atau periklanan secara online untuk menumbuhkan brand awareness. Digital ads adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan jangkauan audiens di medsos. Jadi, kalau biasanya kamu sering menemukan iklan-iklan yang bertebaran di akun media sosialmu, itu bisa jadi salah satu contoh strategi yang dilakukan seorang social media strategist. Udah kebayang kan kesibukan mereka ini gimana?
Tentunya, dari semua pekerjaan yang dilakukan seorang social media strategist, mereka memiliki tujuan utama yang ingin dicapai. "Goals-nya adalah mencapai target yang ditentukan pada awal project berjalan yang biasa kita sebut sebagai key performance indicator sesuai dengan objektif yang diinginkan perusahaan atau brand yang kita tangani," jelasnya.
Beberapa indikator yang bisa dijadikan patokan dari pencapaian seorang social media strategist bisa dilihat dari jumlah reach (jangkauan), interactions, traffic web, leads, dan sebagainya.
Dalam setiap pekerjaan, pasti selalu ada tantangan. Sama halnya dengan seorang social media strategist yang juga memiliki tantangan tersendiri. Ami melihat tantangan ini bisa datang dari faktor internal dan eksternal. "Faktor internal ini, misalnya, dari bagaimana kita mengatur tim yang jumlahnya terbatas, tapi dalam waktu yang bersamaan harus bisa menyelesaikan project yang berbeda," ucapnya. Untuk faktor eksternalnya, lebih ke bagaimana cara berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendorong digital activation supaya bisa mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
Zetizen-Buat yang udah mulai tertarik dengan Profesi ini, yuk dari sekarang mulai asah beberapa skill yang menunjang pekerjaanmu sebagai seorang social media strategist. Sebagai seseorang yang telah berpengalaman sekitar dua tahun di bidang ini, Ami Diah Prihani bakal ngasih bocoran apa saja skill yang harus dimiliki seorang social media strategist. Jangan lupa dicatat ya! (lia/c20/mel)
Bekerja di dunia media sosial (medsos) mengharuskan kita selalu up-to-date dan melek dengan tren yang ada. Apalagi, perkembangan medsos itu dinamis banget. Jadi, jangan sampai konten yang kamu buat terkesan nggak up-to-date. Selain itu, kamu harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sebab, untuk mencari sesuatu yang sedang ramai di medsos, kamu harus melibatkan dirimu dan bereksperimen dengan beberapa strategi media sosial yang ada.
Seorang social media strategist harus pandai memutar otak agar medsos perusahaan atau brand yang sedang dipegang bisa menyajikan konten yang informatif dan dikemas secara kreatif. Dengan menghasilkan konten visual yang kreatif dan fresh, nggak hanya bisa meningkatkan engagement, kamu juga punya nilai plus dengan ciri khas konten yang di-update setiap hari.
Membaca sebuah unggahan di medsos itu nggak butuh waktu lama. Jadi, sebagai seorang social media strategist, kamu harus banget menguasai skill copywriting yang baik. Kamu harus bisa menarik pembaca hanya dalam waktu beberapa detik aja. So, jangan sampai tulisanmu terkesan bertele-tele dan susah untuk dimengerti dalam sekejap. Kemampuan copywriting juga membantu menyajikan caption atau tulisan konten yang menarik dan sesuai dengan audiens yang dituju.
Nggak hanya berkutat dengan tulisan, kamu juga harus punya taste desain yang baik dan menarik. Jadi, akan lebih baik kalau kamu cukup menguasai beberapa tools desain sederhana seperti Adobe Photoshop, Canva, Snapseed, dan lainnya. Menguasai skill desain bisa memudahkan proses visualisasi dan memunculkan feel dalam konsep konten yang kamu buat. Kita juga bisa menilai feed atau unggahanmu cukup menarik untuk dilihat orang lain atau justru sebaliknya dengan ilmu desain yang sudah dipelajari.