Zetizen-Fashion selalu hadir dengan aneka warna dan corak. Keduanya mampu mewakili berbagai karakter makhluk hidup yang kemudian dipadukan menjadi sebuah busana. Dengan dirangkai tangan-tangan kreatif, keberagaman dapat menyatu dalam satu harmoni yang indah. Hal itu juga diterapkan Annaafi Aprilia dalam koleksi busananya pada UNJ Fashion Event 2021 yang bertema Time Capsule.
Dengan tetap menyesuaikan trend forecasting tahun ini, Aprilia menciptakan busana yang menggambarkan teenage festivity. Sumber inspirasinya tidak lain adalah emosi remaja dengan jiwa pemberontak serta imajinasinya yang besar. Sebuah masa di mana remaja ingin tampil berbeda, dengan pikiran abstrak, dan proses pendewasaan. Dari situ, Aprilia memberikan judul koleksi terbarunya dengan sebutan ”Rebellion” yang berarti pemberontakan.
Baca juga:
Best Fashion Trend in 2021
|
’’Pas tahu aku dapat subtema teenage festivity, aku antusias banget. Karena subtema itu mempresentasikan diriku waktu remaja yang cenderung memberontak, humoris, unik, dan ingin tampil beda. So, dalam baju-baju itu aku mengutip banyak coretan pemberontak khas gravity, funny meme quotes, dan pernyataan yang sering dilontarkan remaja di kehidupan sehari-hari mereka. Aku pengin bikin baju yang nggak sekadar untuk berpakaian aja, tapi juga baju yang memiliki makna,’’ ujar Annaafi Aprilia, mahasiswi jurusan pendidikan tata busana.
Dalam koleksi tersebut, ada tiga look dengan tampilan yang cheerful, tetapi dalam sentuhan yang formal. Look pertama, ada busana perempuan dengan atasan kemeja yang dilengkapi dasi dan dipadukan dengan rok beraksen ruffles. Look berikutnya berupa jumpsuit untuk model perempuan. Di bagian pinggangnya, ada hiasan pita yang diselaraskan dengan obi. Terakhir, sebuah busana laki-laki berupa kaus dan outer dengan belt straps di bagian pundak. Bentuk antara kaus dan outer itu dibuat setengah-setengah agar memberikan kesan unik, aneh, dan rebel.
Pemilihan motif yang bermacam-macam serta warna yang kontras membuat karya Aprilia tampak ”berbeda”. Hal itu juga dimaksudkan agar orang yang melihat langsung fokus pada detail busana seperti tulisan #woman support woman, we can do it, HAHA how funny my reality is it, dan pulau Indonesia. Aprilia juga nggak lupa untuk menambahkan aksesori penunjang seperti bandana kucing dan topi bisbol.
Baca juga:
Kreasi Getah Bagai Kaca
|
”Selama pengerjaan yang memakan waktu kurang lebih dua bulan, aku harus bekerja secara ekstra. Sebab, dari mendesain kain, membeli bahan, hingga menjahit, semuanya aku kerjakan sendiri. Tapi, seperti yang aku bilang bahwa Rebellion ini adalah aku. Jadi, selama pengerjaan, aku merasa enjoy, bahkan banyak ketawa karena baca quotes yang ada di kainnya,” tutur Aprilia. Well, esensi dari koleksi Rebellion sendiri adalah menjadi berbeda dan unik. Namun, untuk menjadi seperti itu, pastikan untuk menyesuaikannya dengan pribadi masing-masing, ya. Be wise! (arm/c12/lai)
Another Creations
KALAU bahas desainer, nggak lengkap rasanya jika tidak melihat karya-karya lainnya. Sebagai mahasiswi jurusan pendidikan tata busana, Rebellion tentu bukan karya pertama Aprilia. Yuk, intip karya Aprilia yang lain! (arm/c12/lai)
The Colorful Street Style
Baca juga:
Unique Painting with String Art
|
Dengan tema flora dan fauna, Aprilia menjadikan burung pipit zebra sebagai inspirasinya. Ide motif belang pada leher dan dagu burung diaplikasikan pada belakang dan depan jaket. Untuk bagian lengan, dia mengambil motif dari kaki burung yang bergaris halus dan meliuk-liuk. Aprilia ingin menunjukkan busana sporty off beat, tetapi dengan look street style yang dilengkapi aksen monumental tekstil.
Full of Batik Patterns
Karya Aprilia kali ini memanfaatkan kain batik Indonesia dengan beragam corak. Dengan teknik draping, Aprilia terinspirasi dari tarian khas Jawa yang identik dengan selendang di tangan sang penari. Jadi, saat lengan terangkat, kain batik dapat membentang secara gemulai. Pada bagian pinggang, kain batik dibuat menyerupai ruffles untuk memperindah tampilan.
Volcano Erupting Costume
Semua hal bisa jadi sumber inspirasi! Termasuk fenomena alam seperti gunung meletus. Karya ini dibuat dari busana berwarna merah, hitam, dan batik cokelat. Merah pada sisi gaun menunjukkan lava dan batik cokelat di sisi sebelahnya melambangkan gunung yang identik berwarna cokelat. Tak lupa, bunga dan ranting ditambahkan agar kesan nature lebih terasa.