Zetizen-Siapa sih yang nggak mau jadi entrepreneur di usia muda? Selain nggak perlu lagi cari lowongan setelah lulus kuliah, kita justru bisa membuka lapangan pekerjaan. Mulia banget kan? Apalagi, kalau bisnisnya berskala global. Oleh karena itu, Jody Baharizki membentuk komunitas Mari Berkarya pada Maret 2018, tepat setelah dia menyelesaikan bangku kuliah. ”Awalnya aku cari komunitas entrepreneur di Sidoarjo. Tapi, adanya di Surabaya dan Malang,’’ kenangnya.
Setelah bergabung, Jody menyadari bahwa banyak anggotanya yang berasal dari Sidoarjo. Semakin bulat tekadnya membuat komunitas sendiri yang akhirnya dikhususkan untuk anak muda. Selain itu, dia banyak mendengar anak muda Sidoarjo ingin punya ”teman curhat’’ bisnis. ”Biar anak muda bisa berkarya positif lewat entrepreneurship. Selain itu, biar Sidoarjo melahirkan banyak entrepreneur muda yang berdaya saing global,’’ jelasnya.
Awalnya, Jody dibantu empat teman yang merupakan tetangga dan teman mainnya. ”Dulu event pertama terisi sepuluh orang udah seneng banget. Sekarang sudah ada lebih dari dua puluh event selama dua tahun dan anggotanya tercatat sekitar 600,’’ tutur entrepreneur muda yang punya bisnis snack sus kering itu. Hal tersebut bukan cuma berkat usaha tim, melainkan juga karena ada banyak kegiatan menarik yang bisa diikuti para entrepreneur muda. Misalnya, sesi FGD (focus group discussion), Kulgram (kuliah Telegram), lomba bisnis, socialpreneur, dan company visit.
Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah sharing ilmu. Sebelum pandemi Covid-19, kegiatan tersebut diadakan seminggu sekali di salah satu kafe di Sidoarjo. Ada pemateri dari luar komunitas yang diundang lho! Pada kegiatan itu, para anggota bisa diskusi dan networking yang tentunya bisa membuka pintu kesempatan untuk berkolaborasi. Oh iya, Kulgram jadi kegiatan online favorit lho. Sebab, pembicara yang sudah berpengalaman sebagai entrepreneur dan di bidang start-up selalu dilibatkan.
Nah, dunia entrepreneurship nggak bisa lepas dari skill pitching. Pitching adalah kesempatan untuk ”menawarkan’’ ide bisnis kepada calon investor. Mengingat skill ini sangat dibutuhkan pelaku bisnis bidang apa pun, Mari Berkarya menginisiatori pitching competition di Sidoarjo. Tenang, peserta lomba bakal dibimbing mentor supaya lebih siap kok!
Salah satu anggota Mari Berkarya yang berhasil meraih kesuksesan dari nol berkat komunitas ini adalah Riyan, owner salah satu bisnis keripik kebab. Sejak 2019, cowok asal Pasuruan tersebut selalu datang ke tiap event sambil membawa produknya. Dia bahkan memenangkan Sidoarjo Pitching Competition 2020 lho! Alhasil, Riyan rebranding produknya yang berbuah angka penjualan meningkat drastis.
Hal serupa juga dialami Abdur Rachman, mahasiswa S-2 Notaris di Ubaya. Meski sudah punya perusahaan legalitas, Abdur nggak ragu banting setir membuka bisnis yang berfokus membantu UKM. Bergabungnya Abdur dengan Mari Berkarya tahun lalu ternyata menginspirasinya untuk membangun bisnis jasa branding, desain, dan legalitas usaha. Bisnis itu pun bisa membantu anggota Mari Berkarya untuk mengembangkan bisnis mereka. (elv/c12/rat)