Zetizen.com - Siapa bilang mau sukses itu harus tunggu dewasa? yuma soerianto buktinya. Meski masih berusia 10 tahun, siswa asal Melbourne ini berhasil menjadi developer aplikasi termuda dalam Worldwide Developer's Conference (WWDC), konferensi paling bergengsi para developer aplikasi yang digelar tahunan oleh Apple.
Padahal, acara tersebut termasuk sangat ketat dalam menyaring peserta. Namun Yuma berhasil masuk menjadi salah satu peserta lewat jalur 'scholarship' yang dibuka Apple secara sangat terbatas. Itu berarti, Yuma berhasil menunjukkan kemampuan yang memukau sampai ia dipilih mengalahkan ribuan applicant laint dari seluruh dunia.
Apa sih yang dilakukan Yuma sampai bisa mendapat kesempatan itu?
Well, rupanya ia sudah mulai ngoding (membuat program) sejak umur 6 tahun, Guys. Awalnya, Yuma cuma membuat website dengan pemrograman dasar seperti CSS atau Javascript.
Namun, lama-lama ia mulai tertarik membuat aplikasi untuk smartphone. Dan karena Apple termasuk yang paling banyak digunakan, ia pun mulai belajar membangun aplikasi untuk platform berbasis iOS itu.
"Karena semua orang punya smartphone, aku ingin mencoba membuat aplikasi. lagipula, di iPhone aku bisa membuat banyak hal yang lebih fun dan seru!" Ujarnya pada Fairfax Media Austraila.
Ketertarikannya itu akhirnya membuat ia belajar membangun aplikasi smartphone lewat Swift Playground, aplikasi belajar pemrograman intuitif yang baru saja diluncurkan Apple tahun lalu.
Merasa belum cukup, Yuma pun belajar melalui kursus gratis iTunes U Swift coding course yang dibuat Stanford University.
Dari situlah, bakat Yuma akhirnya benar-benar terlihat. Nggak sampai satu tahun, pelajar Middle Park Primary School, Melbourne, Australia ini udah berhasil mengembangkan nggak satu, nggak dua namun 5 aplikasi sekaligus! Kelimanya adalah Lets Stack!, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poke.
Membuat Tim Cook, CEO Apple Terkejut dan Kagum
Saat ditanya apa yang paling ingin dia lihat di WWDC, Yuma menjawab, "Aku pengin banget ketemu Tim Cook," Ujarnya seperti dilansir The Sydney Morning Herald.
Dan rupanya, saat akhirnya Tim Cook benar-benar menemui dirinya, justru Tim Cook lah yang terkejut dan benar-benar kagum dengan kemampuan Yuma.
Sebab ternyata, Yuma berhasil membuat sebuah aplikasi penghitung biaya belanja dalam penerbangannya menuju Amerika Serikat. Itu berarti, aplikasi itu selesai kurang dari 14 jam saja!
"Kamu benar-benar menyelesaikan ini hanya dalam 14 jam? Luar biasa! Aku nggak sabar ingin segera melihat karya besarmu selanjutnya. Kamu hebat!" Ujar Tim Cook kagum saat mendengarkan presentasi singkat Yuma, seperti dikutip dari news.com.au
Saat ditanya tentang apa cita-cita terbesarnya, well, Yuma mengatakan kalau ia ingin mendorong orang-orang untuk belajar programming. "Aku ingin semua orang tahu kalau sebenarnya mereka pun bisa membuat program dengan mudah," Ujar cowok yang juga punya channel tutorial programming di Youtube bernama Anyone Can Code, ini.
Bravo, Yuma!
Editor: Bogiva