Zetizen-Tanpa kita sadari, alam telah menyediakan media seni untuk manusia dalam menuangkan ekspresi. Karena itu, banyak seni yang terinspirasi dari alam yang dikemas dengan apik dan memberikan kesan alami. Salah satu bentuk seni yang menggunakan media alami adalah leaf carving. Sesuai dengan namanya, teknik kesenian ini menggunakan medium daun untuk melukiskan banyak ekspresi seni di atasnya. Seperti apa serunya melukis dengan teknik leaf carving ini? Mari kita cari tahu lebih lanjut.
Leaf carving adalah teknik seni menggambar di atas daun dengan mempertahankan bentuk asli daunnya. ”Buat aku, leaf carving ini menarik banget karena dengan teknik ini, kita bisa melihat sebuah cerita di atas daun,” ungkap Asep Saupi Taraju, leaf carving artist asal Tasikmalaya. Melansir Design Swan, leaf carving berasal dari negara Tiongkok dan dipopulerkan seorang seniman bernama Huang Tai Sheng, salah seorang leaf carving artist yang masuk Guinness Book of World Records 1996.
Untuk membuat leaf carving cukup mudah, lho! Kamu hanya perlu menyiapkan daun, cutter pen, dan pensil untuk sketching pola. Daun yang biasanya dipakai untuk leaf carving adalah daun yang memiliki banyak serat dan akar daun sehingga bagian-bagian terkecil dari pola Gambar kita nggak mudah terpotong. Jenis daun yang dipilih umumnya adalah daun jambu air atau avokad.
Alat dan bahannya yang mudah ditemukan di rumah membuat leaf carving bisa kamu praktikkan langsung secara mandiri. Kini telah banyak tutorial leaf carving di YouTube yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan, baik untuk pemula maupun yang ingin berlatih tingkat lanjut. Kamu bisa mulai dengan pola-pola yang sederhana dan terus berlatih. Sebab, daun memang merupakan media Gambar yang mudah rusak dan membutuhkan perlakuan ekstra. Menurut Saupi, daun kering lebih mudah diukir daripada daun segar.
”Usahakan Gambar pola yang sudah dibuat saling menyambung, misalnya antara mata dan hidung itu bisa dilukis dengan menyambung, jadi waktu diukir nggak kepotong. Oh iya, waktu mengukir harus perlahan-lahan dan berhati-hati supaya akar daun itu nggak terpotong dan bentuk asli daun tetap utuh,” papar Saupi. Kalau permukaan daun nggak rata, kamu bisa meratakannya dengan menekan atau press terlebih dahulu agar lebih mudah digambar. Pensil yang digunakan wajib yang ujungnya runcing agar mudah menggambar detail kecilnya.
Pembuatan leaf carving membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, semua usaha itu akan terbayar ketika hasil karyamu selesai. Hasil karya leaf carving yang sudah dibuat bisa bertahan cukup lama jika menggunakan daun kering. Karyamu bisa kamu masukkan ke frame dan menjadi karya seni yang abadi. Leaf carving juga bisa menjadi pilihan kado unik untuk keluarga dan teman kamu. Selamat mencoba! (elv/c12/mel)
Zetizen-Dalam berkarya seni, setiap orang memiliki cerita. Cerita inilah yang membentuk keunikan dari hasil karya seni mereka masing-masing. Demikian pula dalam leaf carving art, setiap leaf carving artist ini tentu punya ciri khas tersendiri. Ada siapa saja? Mari intip kisah mereka! (elv/c12/mel)
Tenggelam dalam
seni
Imajinatif ala Lito
Hasil karya Lito memang selalu unik dan imajinatif. Melihat hasil karyanya seperti melihat buku cerita anak-anak yang terlihat hidup dan memiliki cerita sendiri. Leaf carving artist asal Jepang ini merupakan pejuang ADHD. Lito membuat satu leaf art setiap hari untuk membantu dirinya fokus dan tenang. Kamu bisa menikmati hasil karya Lito melalui akun Instagram-nya di @Lito_leafart.
Sentuhan Alam dari Omid Asadi
Omid Asadi, seorang mantan insinyur dan petinju, selalu bisa memukau penikmat
seni
dengan leaf carving-nya. Kecintaannya terhadap alam mendorong Omid untuk menghasilkan karya
seni
dari daun. Karyanya digunakan sebagai simbol majalah Coffee Art Project 2013 dan terpilih untuk dipamerkan di Festival
seni
Charlton di Galeri
seni
Arison. Selain itu, Omid pernah melelang karyanya dalam rangka mengumpulkan dana untuk menyediakan air bersih di Afrika.
Teknik Sasagiri Khas Chef Masaki Saito
Chef Masaki Saito, sushi master dari Sushi Ginza Onodera, New York, mempelajari sasagiri ketika berusia 18 tahun. Sasagiri adalah kerajinan mengukir daun asal jepang yang ada sejak beberapa abad yang lalu. Berbeda dari leaf carving biasanya, sasagiri mengukir
di atas daun
bambu yang umumnya dipakai untuk mendekorasi dan memisahkan varian sushi yang berbeda dalam satu piring.