Zetizen-Sudah tahu belum kalau 71 persen wilayah permukaan bumi adalah lautan? Tapi, ternyata sejak 2018 luas lautan telah berubah akibat aktivitas manusia. Salah satunya, akibat penangkapan ikan. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2016, Indonesia merupakan negara produsen hiu terbesar di dunia dengan kontribusi sebesar 16,8 persen dari total tangkapan dunia. Oleh karena itu, Marine Buddies berusaha meningkatkan kepedulian terhadap eksploitasi biota laut, khususnya di Surabaya!

”Marine Buddies adalah komunitas yang dinaungi langsung oleh WWF Indonesia. Terbentuk melalui mailing list pada 2008, saat itu anggotanya hanya praktisi dan akademisi pemerhati laut. Nah, pada 2016, WWF langsung membentuk chapter region pertama di Surabaya yang berisi anak-anak muda yang kemudian disusul dengan 10 kota besar lain,’’ jelas Syefrina Rosyada selaku koordinator kota Marine Buddies Surabaya.

Ternyata, Surabaya menjadi salah satu kota dengan konsumsi hiu tertinggi di Indonesia lho! Karena itulah, Marine Buddies membuat program #SOS (Save Our Sharks) yang menjadi fokus utamanya. Kegiatan tersebut dilakukan secara online, dimulai dengan survei pengetahuan tentang hiu, dampak eksploitasi, dan upaya penyelamatan yang bisa dilakukan. Dari survei tersebut, Marine Buddies akan menyelenggarakan acara yang bertujuan menaikkan awareness.

”Mungkin ancaman yang paling terkenal di lautan sekarang ini adalah sampah. Padahal, hiu itu termasuk hewan yang dilindungi juga. Jadi, kalau merujuk pada visi kami, Marine Buddies merupakan gerakan yang diakui dan dipercaya masyarakat Surabaya, khususnya untuk perlindungan laut, lingkungan pesisir, maupun biota di dalamnya. Ibaratnya, nggak boleh pilih kasih gitu deh!’’ lanjut Syefrina.

Seiring perkembangannya, Marine Buddies nggak hanya fokus pada konsumsi hiu, tapi juga pada masalah laut lain. Strategi mereka dibentuk melalui aktivitas yang dilakukan para anggotanya secara langsung maupun online ketika masa pandemi seperti saat ini. Salah satunya adalah Basa Basi Laut, yakni sharing session seputar kelautan yang dilakukan melalui YouTube dan Instagram.

”Kita semua pasti membutuhkan laut kan? Mulai makan seafood, pekerjaan nelayan, hingga sebagai destinasi wisata pastinya! Nah, karena itu Marine Buddies juga sering bersih-bersih pantai, menanam mangrove, dan pastinya Funtastrip! Waktu itu kami diberi kesempatan datang ke Taman Nasional Meru Betiri yang nggak bisa sembarang orang masuk. Berangkat dari Surabaya, di sana kami melihat penyu bertelur saat malam, penangkaran, penetasan, sampai pelepasan tukik. Seru deh!” kenangnya.

Saat ini Marine Buddies Surabaya memiliki 36 volunter yang akan membantu program kerja mereka pada 2021 ini. Salah satunya, pada Juni mendatang akan terselenggara Ocean Week yang dimeriahkan di chapter kota masing-masing. ”Intinya, semua kepedulian ini harus dimulai dari diri kita sendiri. Semakin kita abai dengan lautan, semakin hidup kita ikut terancam. Kita ambil contoh paus, mereka memiliki peran yang paling penting terhadap keberadaan oksigen. Faktanya, paus menyerap karbon dioksida lebih banyak daripada pohon. Bayangkan aja dulu, bagaimana kalau mereka punah?’’ tutupnya. (sak/c12/rat)