ADA beragam karya seni yang bisa diciptakan dari berbagai jenis bahan. Salah satunya dari clay. clay art memungkinkan kamu untuk bebas berkreasi membuat miniatur tampak nyata. Polymer clay ditemukan sejak 1930, kemudian dipopulerkan Maureen Fifi Kruse di bawah brand FIMO.
Clay jenis polimer terbuat dari bahan polymer polyvinyl chloride (PVC) yang bisa mengeras. Meski nggak mengandung mineral lempung, bentuk dan sifatnya sama dengan clay dari lempung. Polymer clay sangatlah ringan, termasuk yang berukuran besar. Jadi, nggak bakal terasa berat saat digunakan sebagai aksesoris.
’’Kebetulan aku memang suka crafting sejak kecil, terutama aksesori. Aku awalnya pengin mencari aktivitas sampingan, dari situ mulai mengenal pembuatan polymer clay lewat internet,’’ jelas perajin clay Florentine Pricylia. Salah satu clay artist yang Flo kagumi adalah @whynotclay dari Singapura. Sebab, karyanya selalu kreatif dan out of the box.
Membuat clay art bisa dikatakan susah-susah gampang. Yang utama sih kamu harus telaten. Pertama, haluskan polymer clay dengan roller atau pasta maker. Setelah halus, buat clay slab dengan ketebalan 2–3 mm. Untuk membuat bentuk yang diinginkan, kamu bisa memotongnya dengan x-acto knife atau cutter. Kalau bentuknya sudah jadi, masukkan ke oven sekitar 60 menit. Suhu oven bisa kamu sesuaikan dengan merek polymer clay yang digunakan Piece yang sudah dioven tersebut akan mengeras. Agar lebih halus, kamu bisa amplas pinggirannya. Jika ingin membuat lubang, gunakan mesin drilling atau alat hand drilling. Pastikan untuk berhati-hati, ya! Nah, piece yang sudah jadi bisa kamu lengkapi dengan aksesori sesuai dengan keinginanmu.
’’Clay harus dihaluskan dengan baik, bisa dengan berkali-kali memasukkannya ke pasta maker atau menghaluskannya dengan tangan. Langkah ini penting agar piece yang dihasilkan bagus, nggak retak atau patah,’’ ungkap perajin asal Bali itu. Suhu saat pemanggangan pun harus tepat biar nggak gosong!
Wah, cukup tricky, ya. But, no worries! Dengan sering mencoba dan membuat model baru, kamu akan semakin mahir. Misalnya, untuk memastikan suhu yang tepat di dalam oven, kamu bisa menaruh oven termometer di dalamnya.
Oh, ya! Hindarkan clay art dari paparan sinar matahari terus-menerus dan jangan disimpan bertumpuk. Kamu bisa menyimpannya dalam kotak agar aman. Well, banyak banget karya yang bisa dihasilkan dari clay, lho. Mulai anting, kalung, jepit rambut, miniatur, hingga pajangan. Kerajinan dari clay nggak cuman indah, tapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Gimana, tertarik mencoba? (elv/c12/lai)
#1 Memilih Bahan Clay
Kamu bisa mencoba semua merek clay untuk menentukan preferensi masing-masing . Namun, pilihlah clay dengan tanggal produksi terbaru biar nggak keras.
#2
clay
Terlalu Lembek
Jika ada clay yang terlalu lembek sehingga sulit dibentuk, coba diamkan di atas kertas atau kertas baking beberapa saat. Nantinya minyak keluar dan meresap pada kertas.
#3
clay
Terlalu Keras
Nggak perlu khawatir jika clay keras. Clay tetap bisa dipakai dengan dihaluskan terlebih dulu, meski memakan waktu yang lebih lama.
#4 Debu Menempel
Jika ada debu yang menempel pada clay saat pembuatan, pakai cotton bud yang sudah dibasahi dengan alkohol. Lalu, lap debu secara perlahan.
#5 Ada Noda atau Kotoran
Nah, kalau yang menempel pada clay berupa noda atau kotoran, kamu bisa gunakan cotton bud dengan acetone. Bersihkan secara perlahan, ya! (elv/c12/lai)
Alat dan Bahan 5. Oven |