Zetizen-Siapa sih yang nggak menikmati musik? Mau genre pop, jazz, klasik, hiphop, sampai heavy metal, semua punya penggemarnya masing-masing. Musik tentu dibuat sedemikian rupa agar dapat dinikmati. Kalau kamu tertarik seputar dunia musik, pekerjaan yang satu ini bisa jadi opsi untuk dilirik nih. Kira-kira menjadi music producer itu seperti apa sih?
Music producer bertanggung jawab untuk memperhatikan semua aspek dan proses penting dalam produksi rekaman. Tak terkecuali membuka potensi yang dimiliki seorang artist yang sebelumnya mungkin nggak terlihat. Music producer berperan dalam pembuatan sebuah lagu atau album, termasuk memilih lagu, musisi, instrument yang digunakan, hingga bagaimana alat musik dimainkan.
”Tugas utama dari seorang music producer adalah menerjemahkan musik dari pikiran artist dengan bujet yang terencana, kemudian direalisasikan dengan semua skill set yang dimiliki,” ungkap Ivan Gojaya, music producer dan owner recording studio Roemah Iponk. Music production bisa dibilang sebuah kerja tim yang tujuannya mengubah ide menjadi produk rekaman, baik single, EP (extended play), maupun album rekaman. Bahkan, artist yang self produce juga bisa lho!
Pastinya agar bisa menjadi music producer yang ahli, kamu wajib mengembangkan skill set dan pengetahuan musik. Dari segi musical aspect, kamu harus paham tentang composing dan arranging yang memang membutuhkan kecerdasan musikal. Kemampuan menulis lirik dan linguistik juga penting seperti logika kalimat terstruktur, penggunaan metafora, dan penyampaian pesan dalam lirik.
Kalau dari segi teknikal, music producer wajib memahami audio engineering dan mixing agar kualitas audio atau sonic produk rekaman lebih terarah. Ada juga sound design, yakni kemampuan membuat sound, baik dari synthesizer maupun sample based. Biasanya music producer bisa membuat koleksi sampel sendiri atau signature sound, lho!
”Seorang music producer wajib memenuhi aspek-aspek itu, tapi nggak semua music producer harus memiliki semua skill set nya. Seorang music producer bisa merekrut orang lain untuk meng-cover beberapa bagian dari skill set yang nggak dimiliki. Tentu semakin lengkap skill set akan semakin baik,” jelasnya. Eitss, ternyata selain skill set yang berhubungan dengan produksi musik, aspek seperti music business dan networking juga penting. Music business meliputi mengenal tren musik, kemampuan branding artis, dan analisis target pasar serta mengenali karakteristik artis dan kemampuan mengatur bujet dalam produksi rekaman.
Untuk menjadi music producer, edukasi bukanlah hal wajib karena kamu bisa belajar dari berbagai platform. ”Ada banyak short course tentang music production yang bisa kamu ikuti, baik secara online maupun offline. Kalau memang memutuskan untuk kuliah, kamu bisa mengambil jurusan musik yang konsentrasinya di music production, music composition, audio engineering, music business, bisa juga music performance,” papar music producer yang pernah berkolaborasi dalam project 88 Rising dengan Rich Brian dan NIKI itu.
”Kesulitan yang paling sering aku temui adalah stuck, lack of musical ideas. Kalau sudah stuck sih, aku ambil waktu break dan beberapa hari lagi baru lanjut kerjain. Dengerin referensi lagu-lagu lain juga bisa jadi opsi kalau lagi stuck,” tutur Ivan. Dengan banyaknya media untuk belajar music production, akan lebih banyak produser-produser rekaman yang muncul dan memberikan warna serta tren baru dalam industri musik. (elv/c12/lai)
Zetizen-Untuk menghasilkan karya musik yang enak didengar, seorang music producer membutuhkan alat-alat yang sesuai dengan jobdesc mereka. Bukan hanya bakat dan skill, penguasaan alat juga penting banget, lho! Berikut alat-alat yang biasanya digunakan Music producer untuk menghasilkan musik. (elv/c12/lai)
Gear minimal yang wajib dimiliki adalah komputer atau laptop, headphone, dan software digital audio workstationatau DAW. DAW berfungsi sebagai pengganti analog mixer. Sementara itu, data audio disimpan dalam hard drive komputer. Kualitas headphone sangat penting karena semakin baik kualitasnya, kamu bisa mendengarkan dan memperhatikan detail-detail kecil dalam output rekaman yang kamu buat.
Kalau kamu sudah menguasai gear dasar dan mau mengembangkan skill, kamu bisa menambah gear berikut, yakni sound card atau audio interface, musical instrument umum seperti piano, gitar, mikrofon, dan studio monitor speaker, agar bisa memonitor bunyi yang dikerjakan. Studio monitor itu berpengaruh terhadap keputusan produser lho! Semakin baik kualitasnya, semakin tajam keputusan yang bisa diambil seorang produser.
Melakukan upgrade perlengkapan rekaman memang perlu jika sudah mahir dan ingin lebih profesional. Kamu bisa meningkatkan perlengkapan dengan berinvestasi ke dedicated microphone preamplifier, AD/DA converters, master clock, dan outboard gears seperti hardware EQ dan compressor. No worries, semua perlengkapan ini bisa kamu miliki secara bertahap, kok, sambil menguasai perlengkapan lainnya.