Are You a Zetizen?
Show Menu

PENJAGA KESELAMATAN LALU LINTAS UDARA

Narendra Mg Narendra Mg 19 Dec 2022
PENJAGA KESELAMATAN LALU LINTAS UDARA

Zetizen-Kalau di darat ada lalu lintas, di udara juga ada, lho! Penasaran nggak bagaimana caranya lalu lintas udara bisa tetap aman dan teratur tanpa lampu merah? Nah, peran ini nggak lepas dari seorang air traffic controller atau yang dikenal dengan ATC. ATC dibutuhkan untuk mengatur lalu lintas udara dan penerbangan. Yuk kita intip cara air traffic controller menjaga lalu lintas udara!

’’Kalau ditanya seberapa penting peran ATC dalam penerbangan, ATC dan pilot itu bagaikan manusia dan oksigen. Tanpa ATC, tentunya suatu sistem penerbangan nggak akan berjalan,’’ tutur Hani Permata Dewi, air traffic controller yang akrab disapa Hani. Seorang pilot bisa mengendarai pesawat, tapi tanpa bantuan ATC, pilot nggak akan tahu bagaimana kondisi lalu lintas di udara, lho! Pada dasarnya, pesawat terbang itu nggak pernah sendirian. Sebab, pesawat itu nggak bisa lihat atau tahu keberadaan pesawat lain ketika di ’’jalur’’ darat ataupun udara.

Berdasar peraturan keselamatan penerbangan sipil (PKPS), ATC bertugas mencegah tabrakan antarpesawat, menjaga jalur dalam lalu lintas udara, memberikan informasi untuk keselamatan lalu lintas udara, serta memberi tahu organisasi berwenang dalam pertolongan dan pencarian pesawat.

Skill terpenting untuk menjadi ATC adalah kemauan belajar! Terutama belajar tentang penerbangan dan menguasai bahasa Inggris. Jadi, ATC itu harus bisa multitasking. Sebab, kamu akan berpikir, berbicara, mengambil keputusan, dan menulis pada saat yang bersamaan. Meski terdengar sulit, asal kamu mau belajar dan berlatih pasti bisa kok!

’’Seleksi sekolah kedinasan memang cukup kompleks, ditambah pendidikan yang ketat. Tapi, semua ini berguna banget buat ATC yang tanggung jawabnya besar dan menyangkut nyawa banyak orang,’’ jelas Hani. Setelah lulus, kamu akan ditempatkan di bandara dan bekerja sesuai rating yang dimiliki. Ada lima rating di ATC, yaitu aerodrome control tower (TWR), approach control procedural, approach control radar, area control procedural,dan area control radar.

Hani menceritakan banyak pengalaman menarik ketika bekerja menjadi air traffic controller. ’’Waktu pertama kali on job training, aku bertugas mengontrol pesawat presiden RI 1, pesawat militer, pesawat latih, helikopter, sampai pesawat yang akrobatik. Deg-degan, tapi jadi pengalaman yang nggak terlupakan banget!’’ ungkapnya.

ATC menjadi pekerjaan yang terus berkembang. Pekerjaan itu belum bisa digantikan fungsinya sama robot karena proses pengambilan keputusannya masih melibatkan manusia. Oh iya, ATC di Indonesia punya organisasi profesi yang keren, lho! Namanya Indonesia Air Traffic Controller Association (IATCA). Kamu bisa kepoin akun Instagram dan channel YouTube mereka, soalnya mereka sering banget bikin konten keseharian ATC. Dijamin bikin makin semangat buat jadi ATC! (elv/c18/lai)

FAKTA MENARIK AIR CONTROLLER

Zetizen-Setiap pekerjaan memang memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Sama halnya dengan air traffic controller, pekerjaan ini memiliki hal-hal yang mungkin nggak akan kamu ketahui sebelumnya. Berikut dua fakta menarik yang cuma bisa kamu temui kalau bekerja sebagai air traffic controller. (elv/c18/lai)

Hanya Bekerja Maksimal 2 Jam Sehari

Yaps! Dikarenakan beban kerja yang cukup tinggi, jam kerja air traffic controller memang dibatasi. Salah satu kesulitan menjadi ATC adalah perlunya konsentrasi dan planning ahead yang matang. Sebab, satu ATC menangani satu wilayah udara atau airspace dalam pekerjaannya. Nah, berarti seluruh pesawat di wilayah tersebut bakal diatur sama ATC. Wah, kebayang nggak tuh pusingnya! Eitss, tapi asalkan belajar dan berlatih, semua akan terasa mudah.

Katanya Ibarat Polantas Buta

Memang benar kalau ATC itu nggak bisa lihat pesawatnya langsung. Lho, terus kalau buta, gimana ngaturnya dong? Jadi, sebelum mengatur pesawat yang berada di darat sekitar bandara (vicinity of aerodrome), seorang ATC harus tahu posisi dan ketinggian pesawat. Nah, kalau yang ini, mereka harus melihat dengan mata secara langsung. Umumnya, ini fase ketika pesawat baru take off atau mau landing.

Kalau kondisi pesawat sudah terbang di udara, seorang ATC bisa mengetahui posisi dan ketinggian pesawat dengan dua cara. Pertama, berdasar report atau laporan dari pilot. Kedua, posisi pesawat bisa diketahui dengan bantuan radar. Biasanya lebih sering memakai cara nomor satu, terutama jika bandaranya belum memiliki fasilitas radar.

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article