Zetizen-Bunga kerap menjadi tanda kasih untuk orang tercinta. Pernah nggak kamu merasa sedih ketika dapat bunga yang cantik, tetapi mudah layu? Nah, berbeda dengan bunga asli, paper flower dapat bertahan lama bahkan selamanya jika disimpan dengan benar. Cukup dijauhkan dari air dan dibersihkan ketika berdebu saja. Penasaran seperti apa sih paper flower ini? Yuk kita simak!
Paper flower adalah bunga handmade dari kertas yang bisa berupa buket bunga, boks bunga, bunga papan, suvenir, dan hiasan dekorasi. "Membuat paper flower selalu bisa buat aku rileks, aku juga bisa dapat banyak inspirasi waktu membuatnya. Paper flower mengasah kreativitas kita untuk membuat perpaduan kombinasi warna dari berbagai jenis kertas agar bisa membuat bunga sesuai dengan warna yang kita mau," tutur Maria Chriselia, paper flower artist asal Tangerang.
Untuk membuat paper flower, kamu perlu menyiapkan gunting, lem kertas, lem tembak, dan kertas. Kertas yang biasanya digunakan adalah kertas HVS berwarna, kertas jasmine, crepe, karton, kertas tisu, spunbond, hingga kertas daur ulang.
"Beberapa orang biasanya menggunakan mesin pemotong pola bunga untuk mempersingkat waktu pengerjaan. Hasil dari mesin pemotong akan lebih bagus dan detail, terutama di bagian sari bunga dan daun," ungkapnya.
Proses pertama, kamu perlu menentukan bunga apa yang mau kamu buat. Ada berbagai pilihan bunga yang cukup umum seperti mawar, matahari, peony, daisy, lavender, tulip, dan bunga cantik lainnya. Setelah itu, kamu bisa membuat pola dasar dari bunga yang mau kamu buat dengan pensil atau pulpen. Pilihlah kertas yang sesuai dengan jenis bunga dan cetak pola di atas kertas tersebut. Kamu tinggal menggunting dan melipat sesuai dengan pola yang sudah dibuat. Yay!
"Pastinya semakin rumit model bunganya, pembuatannya juga akan semakin lama dan butuh keterampilan detail yang ekstra. Seperti pola bunga mawar yang kelopaknya harus ditempelkan satu per satu, tentu saja berbeda dengan pola daisy yang kelopaknya ditempel dengan cara digulung," jelas Maria. Tetapi tenang saja, semua itu bisa kamu lakukan jika terus belajar dan berlatih!
Paper flower merupakan hobi yang bisa dikembangkan jadi bisnis lho! Ketekunan jadi poin penting ketika membuat paper flower karena kamu ditantang untuk membuat bunga yang sama secara terus-menerus. Yang terpenting adalah kamu konsisten dan selalu tertantang untuk membuat inovasi baru. Yuk coba bikin paper flower! (elv/c12/lai)
Zetizen-Paper flower bukan sekadar hobi, melainkan juga bisa menjadi sebuah peluang bisnis. Beberapa paper flower artist berkarier dan mengerjakan berbagai project menarik dengan merangkai bunga kertas. Nah, Zetizen punya rekomendasi paper flower artist yang bisa jadi inspirasi, nih. (elv/c12/lai)
Tiffany Turner merupakan paper flower artist yang sangat terkenal di bidang ini. Sebelum menjadi paper flower artist, Tiffany bekerja sebagai arsitek selama 15 tahun, kemudian dirinya memutuskan untuk belajar membuat paper art. Hingga saat ini, dia telah menerima berbagai penghargaan dan mengadakan banyak pameran tunggal. Karyanya bahkan pernah ditampilkan di majalah The New York Time, lho! Pada 2017, Tiffany menerbitkan buku berjudul The Fine Art of Paper Flower.
Menjadi seorang ibu bukan halangan dalam berkarya. Sara Kim belajar membuat paper flower secara otodidak, lho! Handmade by Sara Kim, brand yang didirikan Sara Kim, pernah mengerjakan project untuk brand BHLDN. Beberapa karyanya juga pernah ditampilkan di Michaels, Salvatore Ferragamo, Martha Stewart, dan masih banyak lagi. Saat ini Sara Kim aktif membuat konten di akun YouTube mengenai DIY dan mengadakan online workshop.
Pasangan Mira dan Valerii telah berkarier di bidang ini sejak 2014. Mereka mendirikan Mio Gallery, studio paper art untuk dekorasi, displai kaca, hingga editorial. Mio Gallery pernah mengerjakan berbagai project brand besar seperti merek parfum Guerlain, fashion show untuk Spring Collection 2018 Gucci, dan displai jendela untuk toko Gucci.