Zetizen.com - Jalan-jalan ke mal rasanya nggak pas kalau nggak sambil ber-window shopping. Yaps, 6 di antara 10 Zetizen terbukti pernah melakukannya. Meski nggak belanja, 58 persen Zetizen tertarik dengan window display di setiap toko. Well, display window nggak ditata secara asal-asalan loh. Ada peran besar seorang visual merchandiser (VM) di baliknya. Meski begitu, ternyata hanya 44 persen Zetizen yang tahu profesi tersebut.
Visual merchandiser merupakan profesi yang bertugas mengatur tata letak atau display produk di sebuah toko. Profesi itu jelas sangat dibutuhkan. Tanpa kita sadari, pengaturan tata letak produk bisa menarik pembeli. Dilansir dari Shopify, dalam industri bisnis terdapat istilah sensory branding. Yakni, metode perangsang konsumen secara psikologis untuk membeli produk.
Trik tersebut sangat mementingkan lima unsur pancaindra. Yaitu, tata cahaya (sight), musik (sound), aroma (scent) toko, tampilan produk yang mudah dipegang konsumen (touch), dan pemberian sampel produk agar konsumen dapat merasakan (taste) produk sebelum membeli. Selain itu, berdasar penelitian University of Chicago, pemberian label harga yang dipatok menggunakan angka 9 akan menarik banyak konsumen. Trik itu terkenal dengan nama The Magic of Number 9.
Nah, tugas seorang VM adalah mengatur berbagai jenis tampilan visual toko tersebut. Terutama penataan display, layout toko, serta mix n match outfit pada manekin. VM juga bertugas menjaga ambience seluruh toko agar tetap sama. Untuk jadi VM, kalian nggak perlu sekolah khusus kok. Yang penting, memiliki kreativitas yang tinggi. ’’Sense of art dan mengerti tren masa kini sangat perlu dimiliki seorang visual merchandiser,’’ jelas Johannes Romero, senior visual merchandiser Michael Kors dan Kate Spade New York di Indonesia. (shopify/quora/ver/c14/adn)
Foto: Hafidz Zetizen Team