Are You a Zetizen?
Show Menu

KASITA DEWI WONOWIDJOJO, Master of Making Things Alive

Narendra Mg Narendra Mg 23 Dec 2022
KASITA DEWI WONOWIDJOJO, Master of Making Things Alive

Zetizen-Kamu pasti sudah sering melihat film dengan visual effect yang luar biasa seperti film Avatar (2009), Jurassic Park, sampai film-film Marvel. Nah, tahukah kamu kalau ada peran seorang 3D generalist di balik itu semua? Buat kalian yang tidak familier dengan 3D generalist, yuk kita cari tahu seperti apa sih jadi 3D generalist itu. Sebab, ada banyak sekali jenis spesialisasi dan bidangnya, lho!

Seorang 3D generalist biasanya bisa melakukan lebih dari satu spesialisasi di bidang 3D. Peran 3D generalist bergantung dari besar kecilnya studio. Di studio kecil, peran 3D generalist akan lebih krusial karena mereka mengatur semua produksi, sedangkan di studio besar, mereka berperan membantu hal kecil agar proses produksi berjalan sesuai alurnya.

”Sebagai 3D generalist, kamu akan lebih fleksibel dan memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan sekaligus agar proses produksi tetap efektif. Beberapa skill yang penting adalah manajemen waktu, memahami alur produksi, dan problem solving,” tutur Kasita Dewi Wonowidjojo, 3D generalist yang saat ini tengah berkarier di California.

Skill problem solving memang sangat diperlukan karena ketika kamu bekerja dengan teknologi, kamu akan sering menemui error. Namun, kamu harus tetap bisa menyelesaikan deadline yang ada. Umumnya, 3D generalist menggunakan beberapa tools seperti Autodesk Maya, 3dsMax, Substance Suite, dan Zbrush. Perkembangan software yang cepat juga menuntut 3D generalist untuk bisa selalu up to date dan belajar hal baru.

”Salah satu kesulitan yang sering aku temui adalah manajemen waktu. Aku sekarang bekerja di bidang komersial dan bidang ini punya deadline yang cenderung cepat serta ketat. Mengerjakan project juga umumnya memakan waktu yang panjang. Bagiku, passion adalah kekuatan pendorong terbesar untuk tetap maju,” jelasnya. Ketika kamu suka dengan apa yang kamu lakukan, kesulitan apa pun pasti bisa kamu lewati.

Project dalam industri ini memang selalu menarik. Aku pernah membuat project AR Ballon untuk film ”Young Rock” Dwayne Johnson yang disiarkan di saluran NBC Amerika. Dan baru[1]baru ini, aku mengerjakan sebuah project web series untuk K-pop girl group SM Entertainment, Aespa,” ungkap Kasita. Wah, serunya!

Menurut pengalaman Kasita, di Amerika, banyak studio besar yang tutup dan digantikan studio-studio kecil di bidang berbeda. Jika dibandingkan secara biaya, menggunakan studio kecil memang lebih efektif. Secara kualitas sendiri, studio besar maupun kecil punya kualitas yang hampir sama, inilah yang mendorong banyaknya bidang 3D generalist ke depannya. Di Indonesia, VFX bertumbuh cukup cepat dan 3D generalist punya sejumlah skill yang tentunya sangat berharga untuk menjadi pemandu dalam suatu project. Gimana, tertarik jadi 3D generalist? (elv/c12/lai)

Mengenal Spesialisasi 3D Generalist

Zetizen-Spesialisasi dalam industri 3D itu banyak banget, lho! Setiap film, game, animasi, dan komersial itu butuh spesialisasi yang berbeda dan hal ini bikin spesialisasi semakin banyak lagi. Yuk, kita cari tahu beberapa spesialisasi dari industri 3D. Check this out! (elv/c12/lai)

Modeling (Character and Environment)

Spesialisasi ini membuat gambar elemen visual, baik dalam games maupun film. Bidang modeling membuat berbagai ilustrasi dari karakter, kendaraan, sampai properti dan senjata yang dibawa karakter. Untuk modeling environment, biasanya mereka akan membuat visual background seperti bangunan, jalan, hutan, dan lingkungan. Ilustrasi yang tadinya 2D akan diubah menjadi bentuk 3D dengan berbagai layer yang kompleks.

Animator

Spesialisasi animator mengubah concept art yang sudah dibuat menjadi realisasi bentuk 3D. Proses ini dimulai dari membuat storyboard untuk memvisualisasikan ceritanya ke dalam gambar. Selain itu, animator membuat gambar yang bergerak dengan menggunakan model digital seperti CGI software. Proses render 3D sendiri ternyata butuh kalkulasi matematika, lho. Wah, menarik juga ya!

Texturing

Texturing merupakan spesialisasi yang berperan dalam membuat tekstur untuk objek 3D yang sudah dibuat. Tekstur ini diperlukan untuk membuat objek 3D terlihat lebih hidup dan nyata. Spesialisasi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang tekstur kulit manusia, kulit dan sisik hewan, tanaman, bunga, serat dan motif tekstil, elemen arsitektur seperti tembok dan furnitur, hingga elemen[1]elemen alam seperti pemandangan.

RELATED ARTICLES

Please read the following article