zetizen

ANCILLA MARCELINA, How to Be a Food Stylist

Career Coach

Zetizen-Food stylist menggabungkan seni visual dan kuliner agar tercipta hidangan yang bikin siapa pun jadi ”lapar mata”. Ingin jadi food stylist, tapi bingung mau mulai dari mana? Zetizen kali ini berkesempatan untuk bincang-bincang sama Ancilla Marcelina, food stylist yang biasa dikenal dengan nama Lapar Mata. Yuk kita simak tip yang diberikan Ancilla untuk jadi food stylist! (elv/c12/lai)

Suka cobain berbagai macam makanan? Hunting restoran baru? Jatuh cinta sama plating makanan yang cantik? This is the right path! Ini adalah langkah pertama kamu kalau ingin jadi food stylist, yakni memiliki ketertarikan di dunia kuliner. Sebab, ketertarikan tersebut akan mendorong kamu untuk terus belajar dan explore hal baru seputar kuliner.

Nggak ada pendidikan khusus untuk jadi seorang food stylist, jadi kamu bisa belajar sendiri melalui berbagai platform. Kamu bisa menerapkan ATM (amati, tiru, modifikasi), belajar lewat buku, dan rajin mencari referensi. Oh ya, kamu juga bisa cari mentor untuk membimbing kamu, lho. Banyak kok food stylist yang welcome buat membantu kamu agar lebih jago lagi.

Untuk membantu pekerjaan, food stylist perlu beberapa alat agar proses menata jadi lebih mudah. Beberapa senjata utama food stylist adalah pinset, pisau, sendok, dan tisu. Pinset akan membantu dalam menata hingga ke detail kecil, misalnya sebutir nasi. Pisau yang dipakai pun harus tajam ya, agar makanan yang dipotong terlihat lebih rapi. Kalau foto buah atau sayur, kamu bisa menyiapkan semprotan air agar buah terlihat lebih segar. Get your tools ready!

Seorang food stylist juga harus paham tentang cara memasak, lho! Paham teknik memasak akan membantu kamu dalam menata makanan dengan tepat. Eitss, tenang, kamu nggak perlu menguasai sampai tingkat chef kok! Kamu juga harus paham tentang fotografi. Sebab, food stylist banyak bekerja sama dengan food photographer. Misalnya, ada makanan yang datar, lalu fotografer ambil angle dari depan, makanannya jadi nggak kelihatan dong. Nah, di sinilah peran food stylist untuk mengomunikasikan hal tersebut sama fotografer.

Yaps! Portofolio dan relasi memang penting banget di bidang ini. Portofolio akan menunjukkan seberapa unik karya kamu dan tentunya yang kali pertama klien lihat adalah hasil karya yang kamu cantumkan di portofolio. Jangan lupa juga memperluas relasi, ya! Word of mouth itu memang sip banget deh untuk branding jasa food stylist kamu.

Fakta di Balik Visual yang Cantik

MESKI terlihat mudah, food styling butuh banyak effort, lho! Untuk menyajikan makanan yang tampak menggugah selera, food stylist harus melakukan berbagai cara. Belum lagi kendala-kendala yang bisa terjadi sewaktu pemotretan. Berikut hal-hal unik di balik proses kerja food stylist! (elv/c12/lai)

MAKANAN TERSIMPEL TERNYATA TERSULIT!

Makanan yang satu ini memang susah banget di-styling. Sebab, di bawah lampu studio yang panas, es krim akan cepat meleleh. Food stylist biasanya menggunakan mentega putih yang dikocok dan disemprit sesuai bentuk es krim. Hal itu juga berlaku untuk es batu, biasanya diganti dengan es batu palsu yang terbuat dari akrilik.

BERI EFEK STRETCHY PAKAI LEM

Pasti kalian pernah lihat hacks yang menggunakan lem untuk menambah efek stretch dari keju mozzarella. Pakai lem memang bisa membantu, tetapi jadi buang[1]buang makanan deh. So, selama pakai mozzarella asli efeknya sudah cukup, nggak masalah tanpa lem. Apalagi, sekarang sudah banyak yang menjual keju mozzarella dengan tingkat stretch yang tinggi.

NGGAK SEMUA BISA DIMAKAN!

Makanan di set memang kelihatan cantik, tapi nggak semua bisa dimakan, lho! Melansir Spoon, ada beberapa cara yang digunakan untuk mempercantik makanan. Namun, hal itu membuat makanan jadi nggak bisa dimakan. Beberapa contoh seperti daging kalkun yang dimasak tidak sampai matang agar tidak terlihat kering atau stroberi yang dipoles dengan lipstik supaya warnanya lebih cantik.