zetizen

Giving Back to Society

Dear You

Zetizen-Kegiatan sosial merupakan bentuk kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab semua orang, termasuk perusahaan besar. Salah satu bentuk sosial di perusahaan adalah corporate social responsibility atau yang biasa dikenal dengan singkatan CSR. Yuk, kenalan sama pekerjaan CSR specialist!

 CSR specialist berperan besar dalam mendukung pertumbuhan perusahaan di segi sosial dan donasi. ”CSR specialist identik dengan kebaikan yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian perusahaan kepada kehidupan sosial masyarakat sekitar,” ungkap Agusnadi, vice president CSR Permata Hati.

 Nah, bentuk kegiatan sosial yang diberikan itu biasanya berbeda-beda sesuai dengan bidang bisnis yang dijalankan. Misalnya, perusahaan finansial bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengembangan literasi finansial.

 Melansir Harvard Business School, tanggung jawab CSR specialist meliputi menjaga hubungan perusahaan dengan stakeholder atau pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan operasional seperti karyawan, supplier, konsumen, dan lainnya. CSR juga meningkatkan produktivitas karyawan, memperluas akses pasar perusahaan, serta mengurangi risiko bisnis perusahaan dalam masalah sosial maupun legal.

 Karena tanggung jawab tersebut, CSR specialist perlu memiliki skill kepemimpinan, komunikasi cakap, baik secara lisan maupun tulisan, research dan analisis, serta bisa membuat key performance indicator (KPI) dan evaluasi pelaporannya.

 Praktik CSR itu nggak hanya ke pihak eksternal loh! Sebab, percuma aja kalau sering melakukan donasi ke pihak eksternal, tetapi lingkungan pekerjaan di dalam perusahaan itu nggak menyenangkan. Tugas CSR specialist-lah yang menyeimbangkan lingkungan sosial, baik di lingkup internal maupun eksternal.

 Ada beberapa kriteria untuk menjadi CSR specialist. Pertama, pastikan kamu belajar ilmu sosial seperti mengambil jurusan komunikasi, sosiologi, atau kesejahteraan sosial. Bukan dari jurusan sosial? No worries! Jurusan lain juga punya kesempatan bekerja di bidang CSR.

 Kedua, cari pengalaman organisasi sebanyak-banyaknya. Berkontribusi dalam organisasi atau komunitas bisa melatih keterampilan kamu agar lebih kompeten. Last but not least, pupuk jiwa penolong agar lebih peka akan kebutuhan di sekelilingmu.

 Tugas CSR nggak hanya dilakukan saat perusahaan ingin aja. Sebab, tanggung jawab sosial tersebut udah diatur di Undang-Undang Perseroan No 40 Tahun 2007, yang mewajibkan perseroan terbatas (PT) untuk melakukan tanggung jawab lingkungan dan sosial. Jika suka dengan kegiatan sosial, CSR bisa jadi wadah untuk me nyalurkan passion-mu. Kamu bisa berjejaring dan menggali lebih dalam dengan CSR specialist yang udah ber[1]pengalaman. Yuk, mulai berkontribusi dengan hal kecil di sekitar! (elv/c13/lai)

 CSR nggak hanya terbatas pada pemberian dana kepada lingkungan sosial, tetapi juga menjaga hubungan baik sama pihak yang terkait dengan perusahaan untuk jangka panjang. Ternyata istilah CSR baru populer pada 1970-an. Yuk, cari tahu latar belakang lahirnya gagasan CSR yang terbagi menjadi tiga periode ini! (elv/c13/lai)

Era 1950–1960

 Pada perkembangan awal, konsep tanggung jawab lebih fokus ke derma (charity). Perusahaan melakukan pemberian sumbangan atau donasi yang sebagian besar dimulai dari kesadaran pribadi pemimpin perusahaan. Donasi tersebut sebagai wujud prinsip perwalian. Di sini pelaku bisnis menjadi ”wali” yang dipercaya masyarakat untuk mengelola sumber daya yang ada.

Era 1970–1980

 Semakin berkembangnya konsep CSR, tanggung jawab sosial perusahaan dibagi menjadi tiga dimensi. Antara lain,  social obligation yang fokus di aspek ekonomi dan hukum,  social responsibility yang fokus menyelaraskan nilai dan norma masyarakat, serta social responsiveness yang berkaitan dengan tindakan antisipasi dan preventif seperti kajian amdal (analisis mengenai dampak lingkungan).

Tahun 1990 sampai Sekarang

 Saat ini, CSR udah berkembang hingga ke tanggung jawab sosial perusahaan merujuk pada konsep sustainable development atau pembangunan berkelanjutan. Kegiatan CSR jadi berkaitan erat dengan prestasi bisnis dan menjaga keunggulan kompetitifnya. Terlebih, jika perusahaan bisa mempunyai kontribusi besar dalam upaya pencapaian  sustainable development goals (SDGs). Udah banyak penghargaan untuk perusahaan dengan nominasi corporate social responsibility.