Are You a Zetizen?
Show Menu

Komunitas Senyum Desa Indonesia, Saatnya Yang Muda Yang Mengabdi

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 02 Feb 2023
Komunitas Senyum Desa Indonesia, Saatnya Yang Muda Yang Mengabdi

Zetizen - Kehidupan di desa dan di kota tentu berbeda. Dari segala bidang, kota berada jauh di depan. Beberapa desa bahkan cukup tertinggal. Untuk mendukung upaya pemerataan pelosok desa, terbentuklah sebuah komunitas sosial yang diinisiatori kawula muda. komunitas tersebut adalah Senyum Desa Indonesia.

Senyum Desa Indonesia berdiri pada 27 Oktober 2017. ”Waktu itu saya baru saja menjadi mahasiswa di Surabaya dan banyak berinteraksi dengan dunia baru, apalagi saya dari Sampang, Madura. Bertemu dengan teman-teman baru, saya mendapat pandangan baru untuk bisa kembali dan memberikan kontribusi perubahan konkret di desa,” tutur Ketua Senyum Desa Indonesia Abdul Rozak.

Kabupaten Sampang menjadi wilayah tujuan pertama. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu tak pernah menyangka bisa membuat cabang di wilayah-wilayah lain. Nilai persaudaraan dan ketulusanlah yang menginspirasi anak muda lainnya untuk turut serta. Hingga hari ini, ada 25 koordinator wilayah dari seluruh Indonesia dengan total 1.200 relawan loh!

Sejak 2019, Senyum Desa Indonesia sudah berubah menjadi sebuah yayasan berbadan hukum dengan tujuan utama menghadirkan pemerataan di seluruh pelosok negeri. ”Nggak ada perbedaan antara anak-anak di kota dan desa. Kami ingin menghadirkan rasa dan kebanggaan yang sama dalam satu negara Indonesia,” jelasnya.

Pemerataan tersebut mencakup semua bidang, mulai bidang sosial, ekonomi, kesehatan, hingga budaya. Apa pun yang masyakarat butuhkan, mereka akan berupaya memfasilitasi. Itu membuat Senyum Desa Indonesia menjadi organisasi yang dinamis dan membuat ruang pengabdian yang beragam.

Kegiatannya meliputi cek kesehatan gratis, berbagi sembako, pendampingan operasi bibir sumbing, penanaman mangrove, hingga membagikan Alquran. Mereka juga mengadakan bina desa di 30 desa dan gerakan literasi yang sudah mem[1]bangun lebih dari 20 rumah baca di seluruh Indonesia. Ada pula Kampong Tengger, kampung yang dirintis dari nol hingga menjadi kampung wisata. Wah!

”Bulan Oktober adalah hari kelahiran Senyum Desa dan kami mengadakan rangkaian dies natalis yang dibuka tanggal 27 Oktober kemarin di Sampang. Lalu, akan ditutup 11–14 November di acara puncak di Bandung,” jelas Abdul. Selama rangkaian acara tersebut, Senyum Desa Indonesia mengadakan berbagai kegiatan. Di antaranya, program pengabdian masyarakat di Bandung, berbagi nasi di Surabaya, dan mendirikan lima taman baca dengan target 4.000 buku untuk pelosok desa di Jawa Barat.

Senyum Desa Indonesia terbuka untuk anak muda dengan rentang usia 16–30 tahun tanpa ada persyaratan khusus. Yang utama adalah m e m i l i k i s e m a n g a t pengabdian. Semua informasi bisa kamu lihat di Instagram @senyumdesa. Melalui kerelawanan tersebut, kamu berkesempatan untuk Mengabdi sekaligus menikmati suasana desa dan kawan-kawan baru. Salam pengabdian! (elv/c13/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article