Zetizen.com – Pada aksi 313, ada beberapa orang menempelkan stiker bertuliskan Pribumi di mobil-mobil dan rumah-rumah. Foto dari perbuatan ini pun viral di media sosial. Bahkan, hashtag #ciriciripribumi jadi trending topic. Orang-orang mengungkapkan pendapat mereka tentang siapa yang disebut Pribumi sebenarnya. Apa kamu termasuk pribumi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah Pribumi merujuk pada penghuni asli atau orang-orang yang berasal dari tempat tertentu. Berarti, Pribumi adalah penduduk asli yang lahir, tumbuh, dan berkembang di negara asalnya. Dalam konteks Indonesia, maka sebutan Pribumi merujuk pada penduduk yang lahir, tumbuh, dan berkembang di sini.
Kalau dipahami dari definisi di atas, orang ‘‘keturunan’’ juga bisa dikategorikan sebagai pribumi. Asalkan dia lahir dan tumbuh di Indonesia dari orang tua yang lahir dan menetap di sini juga. Tapi dalam praktiknya, definisi yang berkembang di masyarakat malah berbeda.
Masyarakat lebih memahami istilah Pribumi sebagai sebutan untuk orang-orang Indonesia tulen yang berasal dari suku dan etnis asli Indonesia. Nggak heran deh kalau orang keturunan Tionghoa, Arab, atau keturunan asing lain tetap dianggap non-pribumi meskipun mereka lahir, tumbuh, dan berkembang di Indonesia selama banyak generasi.
Pengkotakan Pribumi dan non-pribumi nggak lepas dari sejarah diskriminasi saat penjajahan. Pada masa itu, penjajah memperlakukan orang secara berbeda berdasarkan etnik atau keturunannya. Misalnya, keturunan Belanda diperlakukan jauh lebih baik daripada penduduk asli. Nah, dari sinilah pengkotakan Pribumi dan non-pribumi muncul. Dari sini juga konteks Pribumi jadi lekat pada orang beretnis asli Indoneisa saja, bukannya pendatang.
Dalam praktik sosial, penggolongan ini kurang sehat lho. Hal ini bisa memicu pertentangan karena satu golongan merasa lebih superior. Oleh karena itu, sampai sekarang masih banyak kasus pertentangan yang mengatasnamakan golongan Pribumi dan non-pribumi. Biasanya, orang-orang ‘‘pribumi’’ merasa lebih berhak akan hal-hal yang ada di Indonesia.
Bukan netizen Indonesia namanya kalau nggak gatal mengangkat isu-isu hangat secara kreatif. Di berbagai media sosial seperti Twitter, hashtag #ciriciripribumi banyak bermunculan. Mereka menuliskan berbagai kebiasaan dan ciri-ciri Pribumi unik yang bakal bikin kita setuju kalau itu emang Indonesia banget.
Tapi, terlepas dari itu semua, Pribumi dan non-pribumi cuma sebuah istilah. Di zaman modern seperti ini, diskriminasi udah nggak zaman deh! Jangan sampai kita bertengkar karena hal seperti ini. Toh, selama kita sama-sama hidup dan punya tujuan baik buat memajukan Indonesia, everything else doesn’t matter right?
| Editor: Ratri Anugrah